IHSG Diproyeksi Melemah, Simak Deretan Rekomendasi Saham Hari Ini

11 November 2024 6:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat layar pergerakan saham pada gawainya di Jakarta, Kamis (24/2/2022).  Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat layar pergerakan saham pada gawainya di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan melemah pada perdagangan Senin (11/11). Sebelumnya, IHSG ditutup naik 43,331 poin (0,60 persen) ke posisi 7.287,191 pada perdagangan Jumat (8/11).
ADVERTISEMENT
Analis MNC Sekuritas melihat penguatan IHSG pada Jumat (8/11) disertai dengan munculnya volume pembelian, namun penguatannya belum mampu menembus MA200.
“Kami memperkirakan, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave (c) dari wave [ii], waspadai akan adanya lanjutan koreksi IHSG untuk menguji 7,169-7,236,” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya, Senin (11/11).
Adapun rekomendasi saham menurut analis MNC Sekuritas meliputi RMS, ERAA, ESSA, MAPA untuk diperhatikan sepanjang Senin (11/11).
Selanjutnya analis Phintraco Sekuritas memandang, IHSG sempat catat rebound lebih dari 1 persen ke 7350 di awal perdagangan Jumat (8/11). Namun, IHSG ditutup dengan membentuk pola inverted hammer pada level 7287.191 (8/11).
“Pergerakan tersebut mengindikasikan bahwa IHSG belum mampu keluar dari tekanan jual,” tulis analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (11/11).
ADVERTISEMENT
Phintraco Sekuritas melihat pasar domestik masih perlu waktu untuk mencerna atau merespon sentimen-sentimen berikut.
Pada penutupan perdagangan Jumat (8/12), DJIA sentuh 44,000 untuk pertama kalinya dan S&P 500 catat level tertinggi baru. Penguatan tersebut lanjutkan rally indeks-indeks Wall Street pasca Pemilu (7/11).
Sedangkan Wall Street didorong oleh pemangkasan suku bunga acuan the Fed sebesar 25 bps (7/11). Selain itu, bocoran dari Kepala the Fed, Jerome Powell mengenai peluang pemangkasan lanjutan, khususnya di 2025.
Dalam negeri, pelaku pasar masih mencoba mencari bottom level pasca serangkaian even yang menekan confidence level pasar. Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi melambat ke 4,95 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal III 2024.
ADVERTISEMENT
Sedangkan sentimen eksternalnya meliputi kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS memicu kekhawatiran prospek outlook ekonomi global dengan kebijakan inward lookingnya.
“Di sisi lain, hasil FOMC dan petunjuk Powell di atas meredam tekanan jual, namun tidak ada euphoria berlebihan. Nilai tukar Rupiah masih lanjutkan penguatan ke Rp 15,665 per dolar AS sampai dengan Jumat sore,” jelas Phintraco Sekuritas.
Saham-saham yang dapat diperhatikan pada Senin (11/11) meliputi ADMR, INCO,SSIA, ICBP, PNLF, ARTO dan EMTK.