IHSG Diproyeksi Menguat, tapi Investor Khawatir Pilkada 2024 Tidak Stabil

22 Agustus 2024 6:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Kamis (22/8). Pada perdagangan Rabu (21/8), IHSG ditutup menguat 20,608 poin atau 0,27 persen ke level 7.554,593.
ADVERTISEMENT
Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.450–7.600. Menjelang pemilihan kepala-wakil kepala daerah (Pilkada) 2024, perpolitikan sedang berkontraksi.
Mahkamah Konstitusi (MK) telah mengeluarkan putusan baru yang mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah untuk Pilkada 2024. Namun terdapat perbedaan pendapat, yakni Badan Legislasi (Baleg) DPR kemarin menyepakati revisi Undang-undang Pilkada untuk dibawa ke rapat paripurna untuk disahkan menjadi Undang-Undang (UU).
Baleg tetap pada putusan Mahkamah Agung, usia pemimpin daerah terpilih akan dihitung saat pelantikan, bukan saat pencalonan sebagaimana yang ditetapkan MK.
“Dengan adanya ketidakpaduan pendapat ini menyebabkan kebingungan dan kecemasan bagi para pelaku pasar. Kami menilai Pilkada tahun ini sangat perlu diperhatikan, mengingat ini pertama kalinya Pilkada serentak dilakukan, sehingga ketidakstabilan peraturan menjadi perhatian para pelaku pasar,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas, Kamis (22/8).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG berpeluang uji resistance 7.580 di Kamis meski perlu tetap waspadai potensi profit taking. IHSG menjaga bullish trend dengan lanjutkan penguatan di Rabu.
“Kekhawatiran sell-on-news nampaknya tidak terjadi pada hari ini. Pasar juga cenderung mengabaikan indikasi overbought pada Stochastic RSI,” kata Valdy.
IHSG ditopang oleh pertumbuhan kredit Sektor Perbankan Indonesia (SPI) sebesar 12,4 persen yoy di Juli 2024, naik dari 12,36 persen yoy di Juni 2024. Realisasi ini mengindikasikan tingginya confidence pelaku pasar di Indonesia, mengingat nilai tukar Rupiah mengalami pelemahan signifikan pada Juli 2024.
Masih dari dalam negeri, RDG BI memutuskan menahan suku bunga acuan di 6,25 persen. Hal yang menarik adalah BI memperkirakan nilai tukar rupiah di 2024 lebih kuat dari ekspektasi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“BI memperkirakan nilai tukar rupiah berpotensi menguat sampai dengan Rp 15.300 per USD,” ujar Valdy.
Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham MAPI, DEWA, BUMI. Top picks saham di Kamis dari Valdy meliputi BBRI ,BRIS, NISP, GJTL, dan ERAA.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.