IHSG Diproyeksi Rebound Imbas Klarifikasi Tim Prabowo-Gibran soal Rasio Utang

19 Juni 2024 7:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas membersihkan area ruang utama berlatar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membersihkan area ruang utama berlatar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi rebound pada perdagangan Rabu (19/6). Pada Jumat pekan lalu (14/6) IHSG ditutup melemah 1,42 persen ke level 6.734,83.
ADVERTISEMENT
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, IHSG berpeluang rebound di perdagangan hari ini ke kisaran 6.750-6.780. Potensi rebound tersebut bersamaan dengan proyeksi rebound nilai tukar rupiah pasca pelemahan signifikan ke Rp 16,395 per USD di Jumat (14/6).
Valdy mengatakan dari sisi eksternal penurunan US 10 year Bond Yield seiring dengan peningkatan peluang pemangkasan suku bunga acuan the Fed di September 2024 dapat memicu rebound nilai tukar rupiah di Rabu (19/6).
“Sementara dari domestik, ada klarifikasi dari tim Prabowo-Gibran bahwa isu rencana menaikkan rasio utang terhadap PDB menjadi 50 persen tidak benar dan merupakan rumor. Adapun rasio utang terhadap PDB Indonesia berada di 39.9 per Desember 2022,” kata Valdy dalam prediksinya, Rabu (19/6).
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai menghadap Presiden Joko WIdodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
Valdy merekomendasikan saham-saham rate sensitive dan saham energi untuk dibeli investor. Hal ini sejalan dengan kenaikan harga komoditas.
ADVERTISEMENT
“Mempertimbangkan sentimen-sentimen di atas, saham-saham rate-sensitive kemungkinan dapat dicermati pada hari ini. Selanjutnya, saham-saham energi juga dapat dicermati seiring tren kenaikan harga komoditas energi di pekan ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas mengatakan pada skenario terbaiknya, koreksi IHSG sudah berada di akhir wave. Sehingga koreksinya relatif terbatas untuk pengujian 6.675-6.695.
“Waspadai, apabila IHSG menembus 6.639 sebagai supportnya, maka IHSG akan menuju 6.450-6.562 pada label merah,” tulis Analis MNC Sekuritas.
Analis MNC Sekuritas merekomendasikan saham AVIA. Menurutnya, saham tersebut akan menguat 0,93 persen ke 540 disertai dengan munculnya volume pembelian. Pergerakannya pun mampu berada di atas MA200.
“Selama AVIA masih mampu berada di atas 515 sebagai stoplossnya, maka posisi AVIA diperkirakan berada di awal wave (v) dari wave [c],” ungkapnya.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Kemudian dia juga menyarankan saham ICBP. Sebab, ICBP terkoreksi 1,64 persen ke 10,500 disertai dengan tingginya volume penjualan.
ADVERTISEMENT
Analis MNC Sekuritas menyebut posisi ICBP saat ini berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 3. Sehingga ICBP masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk buy on weakness.
Selanjutnya ada juga saham ISAT. Saham ini terkoreksi ke 10.175 disertai dengan munculnya volume penjualan.
Menurutnya, posisi ISAT diperkirakan berada pada bagian dari wave B dari wave (B), sehingga ISAT masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk buy on weakness.
Terakhir, ada saham PGAS. Saham energi ini terkoreksi 1,39 persen ke 1.420 disertai dengan munculnya volume penjualan, namun koreksi PGAS masih tertahan MA60.
“Posisi PGAS saat ini diperkirakan berada di akhir wave [a] dari wave B, sehingga PGAS masih cenderung melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk buy on weakness,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.