news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

IHSG Kerap Anjlok, BEI Kaji Emiten Buyback tanpa RUPS

3 Maret 2025 19:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik. Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik. Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kerap terjungkal sejak awal tahun membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengambil langkah untuk meningkatkan permintaan investor.
ADVERTISEMENT
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengkaji mengenai regulasi bagi emiten yang buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Program buyback tentu diharapkan harga sahamnya akan naik. Karena ada penambahan demand di pasar kan. Kemudian kalau short sell ditunda, tentu itu diharapkan mengurangi suplai jangka pendek. Jadi diharapkan itu bisa menjaga confidence di pasar,” ujar Jeffrey ditemui di Main Hall BEI, Jakarta Selatan pada Senin (3/3).
Terkait upaya BEI untuk menarik kembali investor kembali ke pasar modal, Jeffrey menjelaskan terus melakukan komunikasi secara intens dengan incestor global, investor asing dan investor retail.
Kepala Eksekutif OJK Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi menjelaskan keputusan regulasi buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan dilakukan dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang terjadi nantinya.
ADVERTISEMENT
“Dalam pengambilan kebijakan tersebut tentu kami fokus dalam 3 hal, stabilitas pasar, peningkatan likuiditas dan juga perlindungan investor,” ujar Inarno.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir menyebut kebijakan yang diterapkan tersebut merupakan hal baik bagi pasar modal dalam negeri.
“Untuk retail menurut saya mungkin bagus, this is time to buy,” lanjut Boy.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir memberikan keterangan pers usai melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (15/5/2024). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk (INDY) Arsjad Rasjid juga menilai langkah penundaaan Short Selling dan buyback tanpa RUPS sebagai suatu hal yang positif.
“Tapi kita harus tetap menjaga governance-nya dan harapannya juga tadi bahwa pension fund ataupun lembaga-lembaga keuangan lain juga yang bisa ikut serta atau institusi masuk ke dalam bursa,” ujar Arsjad.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Bakrie melihat merosotnya IHSG sejak awal tahun bukanlah suatu hal baru. Hal ini menurutnya pernah terjadi di tahun 2008 dan 2020. Ia juga melihat hal ini dipengaruhi oleh faktor eksternal.
“Kita melihat ini murni, bisa dibilang ya 50 persen karena external factors. Dan apa yang diupayakan oleh teman-teman dari OJK saya rasa baik sekali,” kata Anin.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan kebijakan penundaan implementasi kebijakan Short Sell di pasar modal.
Kepala Eksekutif OJK Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi menjelaskan langkah ini merupakan respon atas kondisi pasar modal terkini.
“OJK akan mengambil kebijakan awal untuk pertama adalah menunda implementasi kegiatan short-sell,” kata Inarno dalam konferensi pers di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan pada Senin (3/3).
ADVERTISEMENT
Selain penundaan Short Sell, kebijakan lain yang diambil untuk saat ini adalah mengkaji buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini nantinya akan dilakukan dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang terjadi nantinya.