IHSG Masih Tertekan dalam Sepekan Terakhir, Anjlok 2,97 Persen

3 April 2021 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pasar modal Indonesia berada pada zona merah dalam sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan, turun 2,97 persen. Begitu pula dengan data perdagangan lainnya yang mengalami penurunan.
ADVERTISEMENT
“Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini atau Kamis (1/4) ditutup positif di level 6.011,456, namun apabila melihat secara keseluruhan selama sepekan ini IHSG mengalami perubahan sebesar 2,97 persen dari level 6.195,562 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya,” ujar Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono, dalam keterbukaan informasi BEI, Sabtu (3/4).
Dalam sepekan ini, data rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga mengalami penurunan sebesar 0,60 persen atau menjadi Rp 10,628 triliun dari Rp 10,692 triliun pada pekan sebelumnya. Selain itu kapitalisasi pasar BEI kini juga tercatat sebesar Rp 7.101,430 triliun. Angka ini turun sebesar 2,85 persen selama sepekan dibandingkan pekan sebelumnya yang berada pada posisi Rp 7.309,902 triliun.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi bermain saham. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Kemudian, rata-rata frekuensi harian juga turut mengalami penurunan sebesar 8,96 persen menjadi 1.003.634 kali transaksi dibandingkan pada penutupan pekan sebelumnya yang mencatatkan 1.102.435 kali transaksi. Penurunan sebesar 12,51 juga terjadi pada data rata-rata volume transaksi harian menjadi 13,695 miliar saham dari 15,653 miliar saham sepekan yang lalu.
Pada Kamis (1/4) kemarin Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,168 triliun. Untuk itu sepanjang 2021 investor asing telah mencatatkan beli bersih sebesar Rp 10,695 triliun.
Di sisi lain, total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 19 Emisi dari 16 Emiten senilai Rp 20,59 triliun. Adapun total emisi Obligasi dan Sukuk tercatat di BEI saat ini berjumlah 480 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 433,21 triliun dan USD 47,5 juta yang diterbitkan oleh 130 Emiten. Sementara itu Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 143 seri dengan nilai nominal Rp 4.155,60 triliun dan USD 400,00 juta. Selain itu, tercatat Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp 7,02 triliun.
ADVERTISEMENT