IHSG Naik 2,48 Persen dalam Sepekan, tapi Transaksi Harian Turun Jadi Rp 11,7 T

22 Februari 2025 9:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan sejumlah pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan sejumlah pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini dari tanggal 17 Februari-21 Februari 2025 mengalami kenaikan 2,48 persen berada pada level 6.803,001 dari 6.638,459 pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan, selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami penurunan sebesar 3,74 persen menjadi Rp 11,78 triliun dari pekan sebelumnya Rp 12,24 triliun.
"Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp 705,15 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 11,68 triliun," kata Kautsar dalam keterangan resminya, diterima Sabtu (22/2).
Menurutnya, sejumlah data perdagangan saham BEI selama rentang periode 17—21 Februari 2025 masih ditutup pada zona positif. Peningkatan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini sebesar 18,99 persen menjadi 18,38 miliar lembar saham dari 15,45 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
"Peningkatan turut dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 6,17 persen, menjadi 1,23 juta kali transaksi dari 1,16 juta kali transaksi pada pekan lalu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kapitalisasi pasar Bursa pekan ini, kata Kautsar juga mengalami peningkatan sebesar 3,37 persen menjadi Rp 11.786 triliun dari Rp 11.401 triliun pada sepekan lalu.
Lebih lanjut, Kautsar menjelaskan di rentang periode tersebut, BEI mencatat ada 2 pencatatan obligasi dan 1 sukuk. Di mana, pada Senin (17/2), Obligasi Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap V Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nominal Rp 2.066.993.000.000,00.
Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi tersebut adalah idAAA (Triple A) dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.
Kemudian pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap VIII Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mulai dicatatkan di BEI dengan nominal sebesar Rp 704.925.000.000,00.
ADVERTISEMENT
"Dicatatkan pula Sukuk Musyarakah Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2025 (SKSMFP01CN4) dengan nominal sebesar Rp 362.805.000.000,00," kata Kautsar.
Hasil pemeringkatan Pefindo untuk obligasi dan sukuk tersebut masing-masing adalah idAAA (Triple A) dan idAAAsy (Triple A Syariah). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam penerbitan efek ini.
Dengan pencatatan tersebut, Kautsar menjelaskan, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 berjumlah 16 emisi dari 12 emiten senilai Rp 18,39 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 602 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 484,86 triliun dan USD 85,70 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 192 seri dengan nilai nominal Rp 6.097,37 triliun dan USD 502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 8 emisi EBA dengan nilai Rp 2,41 triliun.
ADVERTISEMENT