Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) naik 2,16 persen dari 6.734,83 menjadi 6.879,97 dalam sepekan dari 19 sampai 21 Juni 2024. Dalam periode ini mayoritas emiten ditutup dalam zona hijau.
ADVERTISEMENT
Kenaikan tertinggi pekan ini terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian di bursa saham, yaitu sebesar 43,38 persen menjadi Rp 15,17 triliun dari Rp 10,58 triliun pada penutupan pekan yang lalu.
Kapitalisasi pasar bursa selama sepekan mengalami peningkatan sebesar 2,03 persen menjadi Rp 11.719 triliun dari Rp 11.486 triliun pada sepekan yang lalu. Rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan mengalami kenaikan sebesar 0,76 persen menjadi 909 ribu kali transaksi dari 902 ribu kali transaksi pada pekan lalu.
Namun rata-rata volume transaksi harian selama sepekan mengalami penurunan 6,67 persen menjadi 23,62 miliar lembar saham dari 25,31 miliar lembar saham pada pekan lalu.
Pergerakan investor asing pada 21 Juni mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 1,14 triliun, dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 8,22 triliun.
ADVERTISEMENT
Pada pekan ini, Sukuk Mudharabah Berlandaskan Keberlanjutan Berkelanjutan I Bank BSI Tahap I Tahun 2024 oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai Rp 3 miliar. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk sukuk ini adalah idAAA(sy) (Triple A Syariah) dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 557 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp 463,47 triliun dan USD 50,049 juta, yang diterbitkan oleh 131 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp 5.967,14 triliun dan USD 502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 10 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp 2,93 triliun.
ADVERTISEMENT