Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
IHSG Sepekan Turun 3,95 Persen, Kapitalisasi Pasar Anjlok ke Rp 10.822 Triliun
22 Maret 2025 9:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami koreksi selama sepekan perdagangan 17-21 Maret 2025. IHSG turun 3,95 persen ke level 6.258,179 dari 6.515,631 pada pekan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Perubahan terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 3,95 persen menjadi berada pada level 6.258,179 dari 6.515,631 pada pekan lalu,” kata Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, dalam keterangan resminya, Sabtu (22/3).
Kautsar mengatakan, penurunan juga terjadi pada kapitalisasi pasar bursa yang menyusut 3,68 persen menjadi Rp 10.822 triliun dari Rp 11.235 triliun pada pekan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian Bursa justru meningkat signifikan sebesar 61,83 persen menjadi Rp 15,21 triliun dari Rp 9,40 triliun.
Selain itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini naik 18,63 persen menjadi 20,53 miliar lembar saham dari 17,31 miliar lembar saham. Rata-rata frekuensi transaksi harian juga mengalami kenaikan sebesar 11,15 persen, dari 1,08 juta kali transaksi pada pekan lalu menjadi 1,20 juta kali transaksi.
ADVERTISEMENT
Dari sisi investor asing, pada perdagangan Jumat (21/3) tercatat nilai jual bersih sebesar Rp 2,35 triliun. Secara kumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing membukukan nilai jual bersih sebesar Rp 33,18 triliun.
“Pada Rabu (19/3), BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Konferensi Pers: Respon Kebijakan Mengantisipasi Volatilitas Perdagangan Saham di Main Hall BEI. Melalui konferensi pers ini, OJK menyampaikan langkah strategis untuk merespons volatilitas dan penurunan IHSG,” ungkap Kautsar.
OJK menerbitkan kebijakan buyback saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai langkah untuk meningkatkan kepercayaan pasar dan mengurangi tekanan di bursa.
Di sisi lain, pekan ini BEI mencatat dua penerbitan obligasi. Pada Senin (17/3), PT Astra Sedaya Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Astra Sedaya Finance Tahap V Tahun 2025 senilai Rp 2,5 triliun. Kemudian, Jumat (21/3), PT Hino Finance Indonesia mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Hino Finance Indonesia Tahap I Tahun 2025 senilai Rp 500 miliar.
ADVERTISEMENT
Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk sepanjang 2025 mencapai 25 emisi dari 18 emiten dengan nilai Rp 30,92 triliun.