IHSG Sesi I Menguat Tipis ke 7.195, Rupiah Merosot Nyaris Rp 16.000 per Dolar AS

kumparanBISNIS

21 November 2024 12:20 WIB

·

waktu baca 2 menit

0

Seorang petugas menghitung pecahan Dolar AS dan Rupiah di kawasan Kwitang, Jakarta, Senin (18/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan saham siang ini, Kamis (21/11). IHSG sesi I ditutup naik tipis 15,59 poin (0,22 persen) ke 7.195,93.

Sementara indeks LQ45 ditutup turun 0,15 poin (1,27 persen) ke 873,85. Sebanyak 270 saham naik, 272 saham turun, dan 233 saham stagnan.

Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 635.664 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 9,46 miliar saham senilai Rp 4,57 triliun.

Saham-saham yang menguat di antaranya:

Sementara itu, mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah siang ini melemah 71 poin (0,45 persen) di Rp 15.941 terhadap dolar AS.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan sejumlah faktor menjadi penyebab melemahnya rupiah siang ini. Di dalam negeri, karena penyataan Bank Indonesia yang kemungkinan besar tak akan turunkan suku bunga lagi karena kondisi tak menentu global.

"Jadi BI menjaga stabilitas mata uang dengan intervensi valas dan obligasi untuk penyeimbang moneter," kata dia kepada kumparan.

Sementara faktor di luar negeri, ada sejumlah kekhawatiran dari investor global terhadap Donald Trump yang akan mengumumkan Menteri Keuangan AS. Investor was-was Presiden AS terpilih itu akan menunjuk bendahara negara dari kalangan pengusaha atau mitranya, bukan orang ahli di keuangan.

"Karena sebelumnya Trump juga umumkan Menteri Pertahanan AS bukan dari orang militer, tapi orang media. Ini yang membuat kecewa pasar dan kemungkinan Menkeu AS diumumkan oleh Trump juga bukan dari orang finance," jelasnya.