IHSG Turun 1,1 Persen dalam Sepekan, Tapi Volume Transaksi Melesat 41 Persen

30 September 2023 8:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan dari 25-29 September 2023 melemah 1,1 persen dari 7.016,844 pada pekan lalu, menjadi 6.939,892.
ADVERTISEMENT
Pj Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, menuturkan data perdagangan BEI selama sepekan ini ditutup bervariasi. Peningkatan terbesar terjadi pada rata-rata volume transaksi harian sebesar 41,89 persen dari 17,28 miliar lembar saham menjadi 24,52 miliar lembar saham.
"IHSG mengalami perubahan sebesar 1,10 persen menjadi 6.939,892 dari 7.016,844 pada penutupan pekan yang lalu," ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Sabtu (30/9).
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 7,20 persen, dari Rp 10,91 triliun menjadi Rp 11,69 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa juga naik sebesar 3,96 persen dari 1.158.472 kali transaksi menjadi 1.204.385 kali transaksi.
Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa pekan ini mengalami penurunan 0,99 persen dari 10.391 triliun pada pekan sebelumnya, menjadi Rp 10.288 triliun. Adapun investor asing pada Jumat (29/9) mencatatkan nilai jual bersih Rp 762,97 miliar, dan sepanjang tahun 2023 investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 5,24 triliun.
ADVERTISEMENT
Mengutip RTI Business, saham PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) menjadi top losers dalam sepekan, melemah 27,20 perseh ke level 91, diikuti oleh PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) turun 27,11 persen menjadi level 121.
Saham top losers lainnya yakni PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) yang turun 16,99 persen ke level 855, PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) menurun 15 persen menjadi level 34, PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) turun 14,29 persen menjadi level 168, serta PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) turun 12,42 persen menjadi level 1305.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (26/9/2023). Foto: OJK

Peluncuran Bursa Karbon

Kinerja BEI pada pekan ini diwarnai oleh peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Selasa (26/9). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan izin usaha Penyelenggara Bursa Karbon kepada BEI melalui Surat Keputusan nomor KEP-77/D.04/2023.
ADVERTISEMENT
IDXCarbon sebagai Penyelenggara Bursa Karbon menyediakan sistem perdagangan yang transparan, teratur, wajar, dan efisien sesuai dengan Peraturan OJK (POJK) Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon Melalui Bursa Karbon.
"IDXCarbon adalah sebuah milestone penting bagi komitmen dekarbonisasi Indonesia menuju Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat," jelas Kautsar.
Menutup pekan ini, Obligasi Berkelanjutan VI Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) dan Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical Tahap III Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) resmi dicatatkan di BEI.
Kedua obligasi ini bernilai masing-masing Rp 1.131.110.000.000 dan Rp 1.000.000.000.000, dengan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk masing-masing obligasi adalah idAAA (Triple A) dan idAA- (Double A Minus). Wali Amanat kedua obligasi tersebut masing-masing adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero).
ADVERTISEMENT
Kautsar menuturkan, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 79 emisi dari 53 emiten senilai Rp 89,09 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 524 emisi dari 126 emiten dengan outstanding Rp 446,77 triliun dan USD 47,5 juta.
"Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp 5.536,74 triliun dan USD 486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp 3,07 triliun," tuturnya.
Pada hari yang sama, BEI melakukan sosialisasi kampanye Aku Investor Saham dengan semangat peduli lingkungan. Acara yang merupakan kolaborasi BEI dengan komunitas di Bandung ini, bertajuk “IDX Aku Investor Saham Ride in Collaboration with Phintraco Sekuritas, Gesits and BJBR (Jakarta–Bandung)” diikuti oleh 30 pengendara sepeda motor listrik.
ADVERTISEMENT
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.