Ikappi Catat Harga Bahan Pokok Mulai Naik: di Atas Normal

19 September 2022 21:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual bahan pokok di Pasar Palmerah, Sabtu (17/9/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penjual bahan pokok di Pasar Palmerah, Sabtu (17/9/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengatakan, harga bahan pokok sudah mulai meningkat seiring dengan kenaikan harga BBM.
ADVERTISEMENT
Ia merincikan harga cabai merah keriting saat ini menyentuh Rp 73.000 per kg. Sedangkan sebelum harga BBM naik, harganya masih di kisaran Rp 68.000 hingga Rp 69.00 per kg. Padahal harga cabai merah kering pada saat normal hanya Rp 33.000 sampai Rp 35.000 per kg.
Tidak hanya itu, harga cabai merah besar dibanderol Rp 75.000 per kg. Lalu, cabai rawit merah Rp 69.000 per kg.
Untuk bawang merah sendiri, lanjut Reynaldi, harganya Rp 38.000 sampai Rp 39.00 per kg dan bawang putih dijual Rp 34.000 hingga Rp 35.000 per kg.
Reynaldi tidak menampik bahwa harga telur sudah mulai mengalami penurunan bahkan stabil. Namun, Ia masih mempertanyakan bahan pokok yang stabil itu seperti apa, karena rata-rata bahan pokok masih di atas harga normal.
ADVERTISEMENT
"Stabilnya, stabil bagaimana yang dimaksud Pak Mendag. Sesungguhnya BBM naik, harga-harga kebutuhan naik. Itu harga-harga sudah relatif di atas normal," ujar Reynaldi kepada kumparan, Senin (19/9).
Di sisi lain, Ia mengaku, sudah mengingatkan pemerintah agar mendesain tata pangan di dalam negeri. Hal ini penting untuk menghindari kondisi yang tidak karuan seperti saat ini.
"Ini harus di benahi tata niaga pangan kita ke depan agar tidak sengkarut seperti sebelum-belumnya," ungkapnya.
Reynaldi juga menyinggung soal harga cabai yang pernah tembus Rp 100.000 hingga 120.000 per kg. Kondisi tersebut terjadi sebelum harga BBM mengalami kenaikan.
Untuk itu, harga bahan pokok membutuhkan perhatian semua pihak. Pasalnya, persoalan tidak hanya terjadi pada sektor hulu di mana pertanian, peternakan dan perikanan. Kemudian, pada jalur tengah ada distributor dan di hilir ada pedagang.
ADVERTISEMENT