IKN Pindah, MRT Jakarta Fase 3 Dirancang untuk Kebutuhan Pusat Bisnis

1 Maret 2022 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara pembangunan proyek MRT Fase 2 segmen CP203 Glodok - Kota di Kawasan Glodok, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara pembangunan proyek MRT Fase 2 segmen CP203 Glodok - Kota di Kawasan Glodok, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur turut mempengaruhi konsep pengembangan MRT Jakarta. Saat pusat pemerintahan dialihkan ke IKN Nusantara, konsep pembangunan moda transportasi massal ini juga mengalami penyesuaian.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengungkapkan salah satu konsep yang disesuaikan adalah sejalan dengan fungsi DKI Jakarta nantinya sebagai kota bisnis. Atas dasar itu, pembangunan MRT fase 3 yang membentang dari Banten-DKI Jakarta-Jawa Barat sepanjang 87 kilometer, didesain buat memenuhi kebutuhan tersebut.
"Kalau kita bicara Jakarta 2030, atau Jakarta setelah nantinya tidak menjadi ibu kota negara, adalah sebuah pusat perdagangan, sebuah pusat bisnis," ujar William dalam konferensi virtual pada Selasa (1/3).
"Sehingga pengembangan Jakarta akan sangat ditentukan bagaimana pengembangan kota yang nantinya berorientasi pada kota bisnis. Oleh sebab itu, konsep pengembangan koridor east west akan berbeda dengan bagaimana kita membangun jalur utara dan selatan (fase 1 dan 2)," sambungnya.
ADVERTISEMENT
William menuturkan apabila MRT jalur north south mengusung konsep project oriented atau fokus pada sistem MRT, untuk jalur east west akan menerapkan konsep corridor oriented. Dengan demikian pembangunannya juga mesti dibarengi pembangunan perkotaannya.
Begitu pula dengan skema pendanaan yang bergeser dari single source of fund ke multiple source of fund. Selain itu, pencapaian visi SDGs 2030 dalam hal penggunaan EBT dan pengurangan emisi juga menjadi perhatian dalam pembangunan tersebut.
Dirut MRT William Sabandar memberi sambutan di acara Penandatanganan kontrak kerja sama pembangunan MRT Fase 2 di Stasiun MRT Bundaran HI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Menurut William, MRT yang menghubungkan 3 provinsi ini menargetkan potensi penggunaan listrik surya atap untuk jalur elevated sebesar 30 MWp.
Di samping itu, pembangunan juga akan dilakukan berbarengan dengan pembangunan 49 Transit Oriented Development (TOD). Dengan keberadaan tiga depo, jalur ini ditargetkan membawa penumpang 1,2 juta per hari.
ADVERTISEMENT
"Jadi tidak hanya membangun MRT, sekaligus kita bangun kotanya. Jadi ada fokus pembangunan perkotaan atau city regeneration," pungkas William.