Ikut Garap PSN, Perumnas hingga PP Minta PMN di Atas Rp 1 T

8 Juli 2024 20:51 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan tol Rangkasbitung-Panimbang seksi II di Lebak, Banten, Minggu (26/2/2023).  Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan tol Rangkasbitung-Panimbang seksi II di Lebak, Banten, Minggu (26/2/2023). Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, Perum Perumahan Nasional (Perumnas) dan PT Pembangunan Perumahan (PT PP) mengajukan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) masing-masing Rp 2 triliun, Rp 1 triliun dan Rp 1,56 triliun untuk tahun anggaran 2025.
ADVERTISEMENT

WIKA Ajukan PMN Rp 2 T Bakal Selesaikan 8 Proyek

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menuturkan suntikan dana negara sebesar Rp 2 triliun yang tengah diajukan ini akan dipergunakan untuk penyelesaian sebanyak 8 proyek di Tanah Air.
“Ini akan kita pakai sama seperti tahun lanjutan 2024 sebagai tambahan modal kerja proyek strategis yang dikerjakan WIKA pada 2025 yang hampir semuanya harus tuntas di 2025,” kata Agung di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/7).
Delapan ptoyek tersebut terletak di Banten, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Batam, Jawa Timur, dan Bali, dua di antaranya merupakan proyek di Ibu Kota Negara (IKN).
Proyek pertama pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi 2 di Banten dengan nilai proyek tersebut adalah Rp 5,5 triliun dan alokasi PMN Rp 600 miliar.
ADVERTISEMENT
Lalu pembangunan Jalan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) kawasan pertahanan dan keamanan (Hankam) dengan nilai proyek itu adalah Rp 1,3 triliun dan alokasi PMN Rp 100 miliar.
Selanjutnya pembangunan Jaringan Interkoneksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sepaku yang juga di IKN dengan nilai proyek Rp 401 miliar dan alokasi PMN sebesar Rp 100 miliar.
Proyek keempat adalah Jalan Tol Semarang-Demak 1B dengan nilai proyek itu adalah Rp 1,23 triliun dan alokasi PMN Rp 250 miliar.
Proyek kelima Terminal II Bandara Hang Nadim dengan nilai proyek itu adalah Rp 1,96 triliun dan alokasi PMN Rp 300 miliar. Proyek keenam pembangunan LPG refrigerated Tuban Phase II dengan nilai proyek itu adalah Rp 3,4 triliun dan alokasi PMN Rp 300 miliar.
ADVERTISEMENT
Proyek ketujuh revitalisasi Dermaga Gospier di Integrated Terminal Surabaya dengan nilai proyek itu adalah Rp 577 melihat dan alokasi PMN Rp 150 miliar. Terakhir, proyek pembangunan Jetty I Baru di Integrated Terminal Manggis dengan nilai proyek itu adalah Rp 475 dan alokasi PMN Rp 200 miliar.

Perumnas Ajukan PMN Rp 1 Triliun

Perum Perumahan Nasional mengajukan PMN sebesar Rp 1 triliun tahun anggaran 2025 untuk menyediakan hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Direktur Utama Perumnas Budi Saddewa Soediro menuturkan suntikan PMN ini akan digunakan untuk membangun 3.180 unit rumah. Rinciannya, 580 unit rumah susun (high rise) dan 2.600 rumah tapak.
“Usulan PMN untuk Perumnas ini adalah Rp 1 triliun, yang kan peruntukan untuk menambah unit hunian sebanyak 3.180 unit di mana 580 unitnya dari high rise dan 2.600 dari rumah tapak yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera,” kata Budi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/7).
ADVERTISEMENT
Lalu latar belakang pengajuan suntikan modal ini menurut dia adalah untuk memperbaiki kinerja Perumnas. Selain itu, Perumnas juga masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan angka persediaan rumah yang masih tinggi. Hingga kini masih 30.000 unit rumah yang belum terjual.
“Kemudian DEBT equity rasio per 2023 3,4 kali berdampak pada likuiditas Perumnas yang masih belum bankable sehingga sulit mendapatkan akses pendanaan,” jelas Budi.
Selain itu, Budi juga menyoroti tingginya backlog kepemilikan rumah yang kini masih tinggi yaitu 9,9 juta. Padahal pertumbuhan keluarga baru mencapai 800.
“Penyediaan prasarana untuk meningkatkan daya jual sekaligus meningkatkan perekonomian kawasan,” imbuh Budi.

PT PP Ajukan PMN Rp 1,56 T

PT Pembangunan Perumahan (PP) mengusulkan PMN sebesar Rp 1,56 triliun untuk pembangunan Kawasan Industri Grand Rebana (Tahap I) dan Tol Yogyakarta-Bawen yang keduanya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT PP Novel Arsyad menuturkan suntikan modal ini akan digunakan untuk pengembangan Kawasan Industri Grand Rebana dan Tol Yogyakarta-Bawen.
Novel bilang, pengembangan Kawasan Industri Grand Rebana direncanakan akan digelar pada 2025, sementara saat ini masih berupa master planning.
“Terkait dengan pengembangan Kawasan Industri Grand Rebana yang akan dilaksanakan di 2025. Tol Yogyakarta-Bawen kami memiliki sekitar 13,16 persen saham di situ, dan ada di seksi 2 yang perkiraan nanti kami harus memberikan total investasi kebutuhan ekuitas sebesar Rp 563 miliar,” kata Novel di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/7).
Dampak dari pembangunan dua proyek tersebut menurut dia akan menciptakan multiplier efek bagi masyarakat seperti menyediakan lapangan pekerjaan juga menciptakan peluang masuknya investasi asing.
ADVERTISEMENT
“Dan juga membangun kekuatan industri baik industri halal maupun industri 4.0 dan tentunya di (Tol) Yogya-Bawen terkait dengan aksesibilitas di area Joglosemar yang nantinya akan lebih lengkap di sana,” tutup Novel.