Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Perajin mahar yang tergabung dalam Komunitas Seni Mahar Indonesia (SMI) sepakat mendukung imbauan Bank Indonesia (BI) untuk tak menggunakan uang asli sebagai hiasan mahar. Ke depan akan diganti dengan uang mainan.
ADVERTISEMENT
Ketua SMI, Muhammad Heru Aditya, menjelaskan bahwa penggunaan uang mainan akan mengurangi risiko rusaknya uang asli.
“Kalau pribadi saya mendukung (BI). Alangkah baiknya jika hiasan uang mahar itu memakai uang mainan. Di samping juga memudahkan pengrajin, juga jauh dari kata merusak uang asli,” katanya kepada kumparan, Selasa (23/7).
Ia pun meminta agar BI terus mensosialisasikan imbauan kepada para perajin. Hanya saja, khusus untuk uang koin menurutnya masih tidak masalah jika menggunakan uang asli.
Sementara itu perajin uang mahar lainnya, Anisa Eka Ratnasari menyatakan setuju dengan imbauan BI. Imbauan tersebut dinilai akan memudahkan perajin untuk membuat kreasi lebih bagus karena tidak menggunakan uang asli.
“Kalau aku sebagai perajin setuju pakai uang mainan. Karena kita lebih tenang dalam berkreasi dan melipat-lipat uangnya,” lanjutnya.
Anisa mengungkapkan, permintaan menggunakan uang asli berasal dari pelanggan. Sementara ia selalu menyarankan untuk menggunakan uang mainan.
ADVERTISEMENT
“Tapi kalau customer ngotot bagaimana lagi? Antisipasinya ya kita perajin bikin surat perjanjian di atas materai,” lanjutnya.
Perajin mahar uang lainnya, Arif menyatakan hal yang sama. Ia mendukung imbauan BI untuk menggunakan uang mainan saja sebagai hiasan mahar perkawinan. Bahkan Arif mengaku telah melakukan edukasi kepada pelanggan untuk tidak menggunakan uang asli.
“Karena kita benar-benar mendukung semua peraturan BI,” pungkasnya.