Ikuti Starbucks hingga Adidas, Walt Disney Pangkas Iklan di Facebook

19 Juli 2020 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walt Disney Foto: Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Walt Disney Foto: Flickr
ADVERTISEMENT
Menyusul Starbucks, Adidas, Unilever dan perusahaan-perusahaan raksasa lain, Walt Disney ikut melakukan pemangkasan pengeluaran iklan di Facebook. Saat ini Facebook menghadapi tengah menghadapi boikot iklan akibat konten-konten ujaran kebencian dalam platform tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip Reuters, Minggu (19/7), Walt Disney tidak mengumumkan kepada publik bahwa mereka mengurangi iklan di Facebook tetapi mengubah rencana periklanan secara diam-diam. Disney telah menghentikan sementara iklan layanan video streaming Disney + di Facebook.
Perusahaan juga menghentikan sementara pengeluaran iklan di Instagram milik Facebook untuk layanan streaming Hulu.
"Kami tahu kami memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan kami akan terus bekerja dengan kelompok-kelompok hak-hak sipil ... dan para ahli lainnya untuk mengembangkan lebih banyak alat, teknologi, dan kebijakan untuk melanjutkan perjuangan ini," kata seorang perwakilan Facebook dalam sebuah pernyataan email.F
Ilustrasi Facebook. Foto: Dado Ruvic/Reuters
Sebelumnya diberitakan, gerakan boikot iklan dari Facebook terus meluas. Nama-nama perusahaan besar dunia yang ikut gerakan ini terus bertambah dari waktu ke waktu. Hingga awal bulan ini, sudah lebih dari 400 perusahaan yang bergabung dalam 'Stop Hate for Profit', sebuah gerakan boikot iklan di Facebook.
ADVERTISEMENT
Beberapa perusahaan besar yang bergabung dalam gerakan ini di antaranya adalah Adidas, Starbucks, Coca Cola, Lego, Ford, Honda, Levi's, Puma, Sesame Street, Rakuten, The North Face, Dove.
Munculnya gelombang untuk melakukan pemberhentian iklan di Facebook menyusul surat terbuka organisasi nirlaba Liga Anti-Fitnah (Anti-Defamation League/ADL) pada 17 Juni 2020, yang meminta perusahaan-perusahaan besar berhenti berbisnis dengan Facebook karena media sosial itu telah jadi ladang kebencian dan hoaks.
Gara-gara hal ini, saham Facebook turun 8,3 persen dan terkoreksi hingga 58 miliar dolar AS dalam perdagangan bursa pada Jumat (26/6), sekaligus menandai kerugian terbesar dalam tiga bulan terakhir.
Kekayaan pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, juga menurun sebesar 7,21 miliar dolar AS atau sekitar Rp 103,5 triliun dalam sehari. Hal tersebut membuat Zuckerberg turun ke posisi empat dalam daftar orang terkaya di dunia, di bawah bos Louis Vuitton Bernard Arnault, pendiri Microsoft Bill Gates, dan CEO Amazon Jeff Bezos.
ADVERTISEMENT