Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Ilham Habibie Setuju Ibu Kota Pindah, Beri Opsi Nama Nukarta hingga Nusakarta
10 Februari 2022 13:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Rencana pemindahan Ibu Kota Negara terus berlanjut. Bakal calon ibu kota baru yang sudah diberi nama IKN Nusantara sebelumnya menuai pro dan kontra.
ADVERTISEMENT
Banyak kalangan pengamat sejarah hingga ekonom menilai pemilihan nama Nusantara tidak tepat. Selain itu, tak sedikit juga yang masih menolak wacana pemindahan ibu kota meskipun Undang-undang IKN sudah diketuk. Penolakan tersebut ditunjukkan dengan munculnya petisi menolak pemindahan ibu kota.
Forum Dialog Nusantara yang dipimpin Ilham Habibie selaku Ketua Dewan Penasihat, menyatakan setuju dengan rencana pemindahan ibu kota. Keberadaan pusat pemerintahan yang baru itu dinilai bakal menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan bagi perekonomian dan pemerataan nasional.
"Saya secara pribadi setuju dengan perpindahan Ibu Kota Negara, karena bagaimanapun Jakarta seperti dikatakan banyak pihak sudah terancam tenggelam dan Indonesia mesti memberikan etalase yang sesuai tuntutan zaman, termasuk Ibu Kota negara," ujar Ilham seperti dikutip dari keterangan resmi Forum Dialog Nusantara, Kamis (10/2).
ADVERTISEMENT
Mengenai nama yang menjadi perdebatan karena dinilai mengkerdilkan makna Nusantara, putra sulung Presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie, itu memberikan beberapa opsi nama lainnya yang bisa digunakan.
Menurut dia, penolakan atas nama tersebut wajar terjadi karena Nusantara selama ini dikenal sebagai nama keseluruhan kawasan NKRI. Bahkan wilayah Nusantara jauh lebih luas lagi pada era Majapahit.
"Karena itu mungkin ada alternatif nama Nusantara sebagai IKN, dengan sebutan Nusakarta atau Nukarta, atau Nusantara Karta," ujar Ilham.
Dalam bahasa Sanskerta, karta secara harfiah berarti pekerjaan yang telah dicapai. Kata ini juga digunakan merujuk kata karya dalam Bahasa Indonesia. Sementara dalam Bahasa Jawa Kuno, maknanya berarti maju, makmur, hingga sempurna.
Ini sejalan dengan keberadaan ibu kota menurut Ilham Habibie sebagai etalase sekaligus miniatur sebuah negara. Ibu kota merupakan komponen penting dalam sejarah perjalanan bangsa yang mencerminkan budaya, karakter dan jati diri bangsa tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sekaligus perwujudan visi dan misi serta harapan bangsa di masa depan. Mungkin tak harus semua selesai dan segera pindah 2024, namun berproses secara baik," ujar Ilham Habibie.