Imbas Corona, Garuda Indonesia Potong Gaji Karyawan hingga 50 Persen

17 April 2020 16:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto: Reuters/Darren Whiteside
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. Foto: Reuters/Darren Whiteside
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melakukan pemotongan gaji karyawannya, mulai dari level direksi, komisaris, hingga staf. Hal itu disebabkan oleh mewabahnya virus corona yang berdampak negatif pada keuangan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Keputusan pemotongan gaji itu tertuang di dalam Surat Edaran Nomor JKTDZ/SE/70010/2020 tentang Ketentuan Pembayaran Take Home Pay terkait Kondisi Pandemi COVID-19. Hal itu dibenarkan oleh Presiden Asosiasi Pilot Garuda, Bintang Hardiono.
“Siap, benar,” katanya saat dikonfirmasi kumparan, Jumat (17/4).
Presiden APG, Capt. Bintang Hardiono. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Berdasarkan surat itu, pemotongan gaji akan dilakukan mulai bulan April hingga Juni 2020. Tujuan adanya pemotongan ini yakni agar Garuda Indonesia tetap dapat beroperasi sehingga kebutuhan pelanggan dan pegawai Garuda Indonesia dapat terpenuhi dengan baik.
“Dengan sangat terpaksa Direksi harus mengambil langkah yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan perusahaan, salah satunya dengan melakukan pemotongan pembayaran take home pay,” demikian bunyi surat edaran tersebut.
Besaran Pemotongan Gaji:
1. Direksi dan Komisaris: 50% 2. Vice President, Captain, First Office, dan Flight Service Manager: 30% 3. Senior Manager: 25% 4. Flight Attendant, Expert dan Manager: 20% 5. Duty Manager dan Supervisor: 15% 6. Staff (Analyst, Officer atau setara) dan Siswa: 10%
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Adapun kabar Garuda Indonesia begitu terdampak oleh wabah virus corona, sebelumnya pernah disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Nah, kalau terkait utang sendiri, tentu ada satu perusahaan yang kondisinya hari ini berat secara industri yaitu di penerbangan dan itu sudah global. Semua orang bisa lihat, jadi bukan sesuatu yang ditutupi," katanya dalam konferensi pers online, Jumat (20/3).
Merananya BUMN penerbangan karena sejak virus ini mewabah lebih dulu ke negara tujuan seperti China dan Timur Tengah, bisnis penerbangan konvensional mereka terganggu.
"Memang semua, apalagi umroh haji tidak ada, sekarang Australia tutup. Garuda pasti terdampak," terangnya.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang! 
ADVERTISEMENT