Imbas Corona: Mal dan Pasar Mulai Tutup, Ekonomi Jakarta Babak Belur

28 Maret 2020 10:16 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pasar Tanah Abang saat tutup karena wabah virus corona. Foto: Antara/Aprilio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pasar Tanah Abang saat tutup karena wabah virus corona. Foto: Antara/Aprilio Akbar
ADVERTISEMENT
Aktivitas perekonomian di DKI Jakarta menjadi lesu akibat dampak dari virus corona. Untuk menghindari penyebaran virus itu, pasar terbesar se-Asia Tenggara, Tanah Abang dan sebagian mal sampai hari menutup gerainya.
ADVERTISEMENT
Belum lagi imbas dari penutupan mal dan pasar membuat sektor informal kian lesu. Beberapa sektor informal seperti ojol, pedagang warteg dan pedagang kecil lainnya juga terdampak.
Berikut kumparan merangkum dampak corona yang membuat ekonomi di Jakarta babak belur:

Terdampak Virus Corona, Pasar Tanah Abang Ditutup Sementara

Pasar Tanah Abang di Jakarta, turut terkena dampak pandemi virus corona. Pasar Tanah Abang, memilih tutup sementara untuk turut menekan penyebaran Covid 19 tersebut.
Penutupan sementara itu berlaku di Pasar Tanah Abang Blok A, Blok B, dan Blok F. Sementara di Blok G, pasar masih buka secara terbatas untuk pedagang yang berjualan bahan pangan.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan penutupan sementara pasar Tanah Abang harus dilakukan, karena pusat grosir tekstil dan pakaian ini selalu ramai.
ADVERTISEMENT
Pengunjungnya bukan hanya dari Jakarta dan sekitarnya, melainkan banyak pembeli juga berdatangan dari luar daerah hingga mancanegara.
Sehingga, kata Arief, perlu dilakukan pembatasan agar penyebaran virus corona bisa dicegah di pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
"Penutupan dilakukan per tanggal 27 Maret sampai 5 April 2020. Seluruh aktivitas perdagangan di pasar tersebut kita liburkan, ini salah satu langkah pencegahan penyebaran Covid-19. Kecuali di Blok G, boleh berjualan khusus bahan pangan saja," kata Arief berdasarkan keterangan tertulisnya, Kamis (26/3).
Suasana pusat perbelanjaan di Grand Indonesia, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Sejumlah Mal Tutup Sementara Cegah Corona

Mal-mal di Jakarta secara bergantian menutup gerainya. Kini giliran ITC Mal Kuningan yang resmi menutup sementara gerainya sejak 30 Maret hingga 13 April 2020.
ADVERTISEMENT
“Pengunjung dan pedagang yang terhormat, untuk mendukung upaya pemerintah melawan penyebaran COVID-19 maka ITC Kuningan tutup sementara,” tulis manajemen melalui informasi gambar seperti yang dikutip kumparan, Jumat (27/3).
Saat ini, manajemen akan terus melihat perkembangan situasi. Pelanggan maupun pedagang bisa mencari informasi terbaru seputar layanan ITC Kuningan melalui media sosial.
Sebelumya, Manajemen Lippo Mall Puri melalui akun media sosial Instagramnya mengumumkan untuk menutup mal sementara. Terhitung mulai 27 Maret hingga 9 April 2020.
Namun penutupan ini tidak berlaku untuk toko kebutuhan dasar. Antara lain supermarket, bank, apotek, toko perkakas, dan restoran dengan ketentuan 'take home & home delivery'.
Lalu ada Plaza Indonesia yang menutup gerainya. Stella Kohdong selaku General Manager Tenant Comm. Relations, Customer Service & SQA mengungkapkan ditutupnya Plaza Indonesia sementara waktu guna mencegah penyebaran virus corona. Kebijakan ini juga merupakan langkah antisipasi yang dilakukan manajemen mal untuk menjaga kesehatan karyawan dan pengunjung.
ADVERTISEMENT
Senayan City juga memutuskan untuk menyetop aktivitasnya sejak 23 Maret hingga 5 April 2020. Mal ini menghentikan aktivitas mulai dari bioskop hingga aktivitas hiburan lainnya. Adapun beberapa gerai di Cenayan City yang tutup diantaranya Lollipop's Playland and Cafe, Q Billiard, Rabbithole KTV & Lounge, Senayan City XXI, dan Meiso Reflexology.
Melalui situs resminya, Summarecon Mall Kelapa Gading mengumumkan penutupan operasional per tanggal 25 Maret hingga 7 April 2020. Adapun kebijakan ini diambil untuk ikut berpartisipasi dalam pemutusan rantai penularan COVID-19.
Selain sejumlah mal itu, hampir semua mal besar lain di DKI Jakarta juga menutup operasionalnya sementara.

Ekonomi DKI Babak Belur Dihajar Corona, Sektor Pariwisata Terparah

Mewabahnya virus corona begitu berdampak negatif terhadap ekonomi dunia. Bagaimana tidak, banyak negara terpaksa harus menghentikan operasional kantor hingga pembatasan terbang.
ADVERTISEMENT
Dampak ekonomi ini juga dirasakan Indonesia, utamanya Jakarta. Sektor pariwisata yang paling terdampak dari penyebaran virus corona ini.
Suasana Monumen Nasional (Monas) yang ditutup antisipasi virus corona atau COVID-19 di Jakarta, Sabtu (14/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Ketum Kadin DKI Diana Dewi mengatakan, perekonomian Jakarta saat ini sudah turun hingga 60 persen. Hal itu merupakan dampak dari pembatasan aktivitas warga hingga kebijakan work from home (WFH) yang diterapkan perkantoran.
"Kalau penurunan 60 persen sudah. Kita sekarang ini yang bekerja hanya untuk yang menyediakan kebutuhan masyarakat. Itu saja, yang lain sudah dalam kondisi down," ujar Diana di Balai Kota, Jakarta, Jumat (27/3).
Menurutnya, saat ini hampir seluruh sektor ekonomi mengalami penurunan. Terlebih pada sektor pariwisata. Sementara sektor yang masih tertolong yakni sektor yang bergerak pada pemenuhan kebutuhan pokok warga.
ADVERTISEMENT
"Pada saat ini kita semua sangat memprihatinkan sekali terutama dari teman-teman pariwisata yang mencakup di sini ada hotel, restoran. Nah ini yang sangat berdampak. Ditambah lagi saat ini dengan adanya work from home ini lebih lagi," jelasnya.
Meski begitu, dia meminta agar para pengusaha tak panik dan terus bekerja. Sebab menurutnya, pemerintah juga tak tutup mata dalam hal ini. Pemerintah, kata dia, telah memberikan banyak stimulus untuk sektor ekonomi. Hanya saja keadaan memang tak memungkinkan.
"Tapi kita sebagai pengusaha, kita harus berjiwa pejuang, jangan mengeluh, jangan panik, kita terus bekerja. Insyallah, Allah akan kasih jalan buat kita," tuturnya.
"Kami merasa pemerintah dalam hal ini sudah berikan stimulus-stimulus yang cukup banyak juga. Terutama buat UMKM. Ini yang jadi besar hati buat kami bahwa pemerintah sampai hari ini enggak hanya menutup mata," tambahnya.
ADVERTISEMENT