Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Maskapai asal Inggris, British Airways, mengumumkan akan menghentikan seluruh armada Boeing 747. Hal ini sebagai imbas dari pandemi COVID-19 yang telah menekan bisnis usahanya.
ADVERTISEMENT
"Dengan sangat sedih, kami dapat mengkonfirmasi bahwa kami mengusulkan untuk mempensiunkan seluruh armada 747 dalam waktu dekat," tulis British Airways dalam keterangan resminya seperti dilansir CNN, Sabtu (18/7).
Penghentian armada Boeing 747 tersebut merupakan ‘pensiun dini’ alias lebih cepat empat tahun dari rencana awal perusahaan, yakni pada 2024. Menurut mereka, pandemi virus corona mempercepat penghentian operasi pesawat yang juga dikenal dengan Jumbo Jet tersebut.
British Airways merupakan salah satu operator terbesar dari jet raksasa tersebut. Saat ini, maskapai tersebut memiliki 31 pesawat Boeing 747.
"Tidak mungkin lagi bagi 'queen of the skies' kita yang luar biasa untuk mengoperasikan layanan komersial British Airways, karena penurunan perjalanan yang disebabkan oleh pandemi global COVID-19," tulisnya.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Boeing 747 yang mulai beroperasi pada tahun 1970, merupakan puncak dari perjalanan teknologi modern. Armada ini menjadi salah satu pesawat paling populer di dunia.
Pada masa puncak penggunaan pesawat itu di industri penerbangan, British Airways memiliki 57 armada Boeing 747 sejak perusahaan menerima armada pertamanya pada tahun 1989.
Namun kemajuan teknologi membuat Boeing 747, yang merupakan pesawat empat mesin ini, menjadi armada yang boros bahan bakar dibandingkan pesawat bermesin ganda lainnya. Ini tentu sangat mempengaruhi biaya operasional maskapai.
"Pesawat ini akan selalu memiliki tempat khusus di hati kami. Saat kami menuju masa depan, kami akan mengoperasikan lebih banyak penerbangan dengan pesawat modern yang hemat bahan bakar seperti A350 dan 787 kami yang baru, sehingga turut membantu kita mencapai nol emisi karbon pada tahun 2050," kata British Airways.
ADVERTISEMENT
Virus corona telah mendorong British Airways (BA) untuk memangkas biaya dan pekerja demi bisa bertahan di tengah pandemi.
Saat ini, sekitar 4.500 pilot dan 16.000 awak kabin British Airways sudah dirumahkan sementara. Secara keseluruhan, sebanyak 23.000 pegawai maskapai tersebut telah dirumahkan.