Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Pengusaha hotel dan restoran mengeluh mengenai kondisi yang mereka rasakan di tengah pandemi. Sudah sekitar sebelas bulan keterisian hotel terus tergerus, ditambah pembatasan-pembatasan yang diterapkan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran mengungkapkan keterisian hotel anjlok sampai 80 persen. Selain tren low season di awal tahun, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali 11-25 Januari 2021 sangat berpengaruh terhadap keterisian kamar hotel.
“Low season okupansi januari 40 persen, sekarang turun drastis itu masuk 20 persen. Kalau Bali lebih parah lagi,” katanya kepada kumparan, Sabtu (16/1).
Maulana menyebut kunjungan tamu baik untuk liburan maupun bisnis mengalami penurunan. Pengusaha hotel juga terus melakukan efisiensi operasional dengan cara mengurangi pegawai hotel hingga mengurangi pelayanan di hotel.
“Dari Jakarta jadi DKI melakukan PPKM yang ketat pasti dampak ke daerah yang di luar Pulau Jawa karena di memang semua traveler mau bisnis atau leisure menggunakan kendaraan pribadi,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga memperkirakan pada kuartal I 2021 pengunjung hotel akan turun dibanding kuartal IV tahun lalu. Salah satu faktor utama adalah tren hari libur yang lebih sedikit dibanding kuartal IV tahun lalu.
“Low season kedua ada PPKM bisa menjadi penyumbang penurunan dicapai pada kuartal IV kemarin,” imbuhnya.