Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
IMF & Bank Dunia Dianggap ‘Impoten’ di Tengah Konflik Hamas-Israel
16 Oktober 2023 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
International Monetary Fund (IMF ) dan World Bank (Bank Dunia ) dianggap ‘impoten’ karena tidak bersikap terhadap konflik kemanusiaan yang terjadi antara Hamas dan Israel . Hal itu tercermin ketika kedua lembaga keuangan dunia berada di Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia 2023 di Maroko, pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023, tepat ketika para pejabat tinggi keuangan tiba di Maroko. Namun, dalam pertemuan bergengsi itu, mereka tidak membahasnya sama sekali, padahal IMF dan Bank Dunia mengajukan rencana pendanaan baru untuk menggejot pertumbuhan ekonomi yang lesu.
Berdasarkan laporan Reuters, Senin (16/10), dalam sambutannya di acara pertemuan tahunan itu, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva tidak menyinggung apa pun soal konflik yang terjadi di Palestina dan Israel . Tapi saat serangan Hamas ke Israel meningkat, dia baru menyinggung soal tragedi kemanusiaan dan akan menimbulkan ketidakpastian ekonomi.
"Padahal dalam pertemuan tertutup, dibahas soal dampak konflik Israel-Gaza mulai dari krisis pengungsi baru hingga dampak perdagangan dan ancaman pertempuran di Lebanon dan Tepi Barat,” kata para delegasi lembaga keuangan hingga organisasi nirlaba kepada Reuters.
ADVERTISEMENT
Peneliti senior di Pusat Penelitian Akuntabilitas American University, Rachel Nadelman, menyayangkan sikap para lembaga keuangan dunia itu. Padahal konflik kemanusiaan bisa mengancam stabilitas dunia, bukan hanya rusaknya iklim dunia yang membahayakan dunia.
Ketidakmampuan IMF dan Bank Dunia memberikan tanggapan juga mencakup pernyataan yang dikeluarkan oleh Kelompok 20 negara (G20) dan komite pengarah IMF dan Bank Dunia. Mereka tidak menyinggung sama sekali perang Hamas dan Israel yang menewaskan ribuan orang.
“Lembaga-lembaga ini sekali lagi tidak dapat mengeluarkan komunike bersama, yang mencerminkan ketegangan geopolitik yang semakin mendalam. Pun dengan invasi Rusia ke Ukraina dan juga perselisihan antara Amerika Serikat dan China, yang telah lama berselisih mengenai bahasa komunike,” tulis Reuters.
Seorang pejabat G20 mengatakan bahwa kelompok tersebut telah terpecah belah selama dua tahun akibat perang di Ukraina. Komunike hanya mungkin terjadi setelah pertemuan Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping di Bali tahun lalu. Sayangnya itu tidak terjadi.
ADVERTISEMENT
“Konflik Israel-Palestina bahkan lebih kontroversial-hampir mustahil mencapai konsensus,” kata pejabat itu.