Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
IMF-Bank Dunia Pangkas Proyeksi Ekonomi RI Jadi 4,7% di 2025, Istana Buka Suara
30 April 2025 11:10 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi merespons pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2025, IMF memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi RI tahun depan dari sebelumnya 5,1 persen menjadi 4,7 persen. Begitu juga dengan Bank Dunia, dari semula memproyeksi ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 5,0 persen menjadi 4,7 persen dalam outlook terbarunya.
IMF mencatat tekanan eksternal sebagai penyebab utama penurunan proyeksi, seperti ketegangan perdagangan global, perlambatan permintaan dunia, hingga penurunan produktivitas negara berkembang. Indonesia disebut menghadapi tantangan struktural seperti demografi dan efisiensi tenaga kerja yang mulai menekan pertumbuhan jangka panjang.
Merespons hal itu, Mensesneg menyebut penilaian tersebut adalah hal wajar sebagai bagian dari dinamika ekonomi global. Ia menekankan, pemerintah tetap optimistis karena berbagai indikator ekonomi domestik masih menunjukkan tren positif.
ADVERTISEMENT
"Berkenaan dengan pendapat atau prediksi dari IMF tentang proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saya kira itu sah-sah saja, ada lembaga yang memberikan penilaian atau proyeksi pertumbuhan terhadap ekonomi bangsa kita," ujar Prasetyo Hadi kepada wartawan di Istana Negara, Rabu (30/4).
Lebih lanjut, ia menegaskan, pemerintah tetap memegang keyakinan pada kekuatan fundamental ekonomi nasional. Menurutnya, data-data yang disampaikan oleh para pejabat terkait menunjukkan kondisi ekonomi masih terkendali, mulai dari pertumbuhan, inflasi, konsumsi rumah tangga, hingga realisasi investasi.
"Optimisme yang dibangun berdasarkan data-data sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh pemerintah dalam hal ini Menteri Koordinator Ekonomi, Menteri Keuangan dan beberapa lembaga-lembaga keuangan kita bahwa pondasi ekonomi kita cukup kuat, cukup stabil, tingkat pertumbuhan ekonomi kita terjaga, inflasi kita juga terjaga, salah satu yang terendah di dunia, konsumsi rumah tangga kita juga terjaga, iklim investasi kita juga terjaga, terbukti dengan tercapainya target investasi di triwulan pertama," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Di tengah tantangan global, pemerintah juga disebut terus mendorong kerja sama investasi secara intensif. Ini dilakukan melalui penyederhanaan regulasi dan berbagai upaya perbaikan iklim usaha agar tetap menarik bagi investor, baik domestik maupun asing.
"Di satu sisi secara intensif kita semua pemerintah juga terus berusaha untuk menawarkan kerja sama, kerja sama investasi dengan diikuti mempermudah, mempelajari kembali regulasi-regulasi yang sekiranya dapat memperlambat proses-proses investasi kita," imbuhnya.
IMF sebelumnya juga menyoroti bahwa transformasi industri global kini tengah berlangsung, dengan pergeseran manufaktur dari negara maju ke negara berkembang seperti Indonesia dan negara ASEAN lainnya. Namun tantangan struktural di dalam negeri dinilai perlu segera ditangani agar tidak menghambat laju pertumbuhan jangka panjang.
Prasetyo Hadi mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersinergi membangun optimisme nasional. Menurutnya, keyakinan kolektif dan kerja sama berbagai pihak adalah kunci menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
ADVERTISEMENT
"Jadi tidak ada masalah kalau ada pandangan dari IMF tapi kita percaya diri, kita yakin dengan kerja sama semua pihak baik pemerintah sektor swasta, para teman-teman saudara-saudara kita buruh, para pekerja dan masyarakat, mari kita bersama-sama kita bangun ekonomi kita ke depan dengan penuh optimisme," pungkasnya.