IMF Proyeksi Ekonomi RI Kuat di Tengah Gejolak Global, BI Buka Suara

8 Agustus 2024 10:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bank Indonesia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bank Indonesia. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
International Monetary Fund (Dana Moneter Internasional/IMF) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah gejolak global dengan inflasi yang terjaga pada kisaran target yang ditetapkan, dan sektor keuangan yang tangguh. Kerangka kebijakan Indonesia yang berhati-hati baik di bidang moneter, fiskal, maupun keuangan yang dinilai IMF telah menciptakan fondasi yang kokoh untuk stabilitas makro dan kesejahteraan sosial.
ADVERTISEMENT
Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, mengatakan pihaknya menyambut baik hasil asesmen IMF atas perekonomian Indonesia dalam laporan Article IV Consultation tahun 2024 yang dirilis Rabu (7/8).
Erwin menyebut, proyeksi positif IMF sejalan dengan asesmen BI yang berasumsi bahwa perekonomian Indonesia tetap tumbuh dengan baik dan berdaya tahan terhadap dampak rambatan global.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk memitigasi risiko global dengan tetap menjaga independensi dalam mencapai tujuan yang diamanatkan Undang-Undang,” kata Erwin dalam keterangan resminya, Kamis (8/8).
Calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Erwin Haryono, Senin (10/7/2023). Foto: Ave Airiza Guannto/kumparan
Sebelumnya, Dewan Direktur IMF menyampaikan apresiasi dan catatan positif mengenai langkah-langkah kebijakan yang telah diambil oleh otoritas Indonesia. Apresiasi tersebut terutama disampaikan terkait beberapa poin penting.
Pertama, komitmen Indonesia terhadap disiplin fiskal. Kedua, penurunan inflasi sesuai dengan kisaran target yang telah ditetapkan dan kebijakan moneter yang memperhatikan perkembangan data (dependen), upaya pendalaman pasar dan upaya penguatan efektivitas transmisi kebijakan moneter . Ketiga, upaya penguatan kerangka kebijakan makroprudensial.
ADVERTISEMENT
Keempat, agenda pertumbuhan menuju status negara dinyatakan tinggi pada tahun 2045. Kelima, komitmen untuk mencapai target nol emisi pada tahun 2060 dan langkah-langkah yang diambil untuk membatasi emisi gas rumah kaca dan deforestasi.
Dalam laporannya, IMF memproyeksikan kinerja perekonomian Indonesia akan tetap tinggi, yaitu 5 persen dan 5,1 persen pada tahun 2024 dan 2025. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat terjadi di tengah beberapa risiko yang perlu diwaspadai seperti volatilitas harga komoditas, perlambatan pertumbuhan negara mitra dagang utama, dan spillover akibat kondisi high-for-longer pada keuangan global.
IMF memberikan rekomendasi untuk mempertahankan kehati-hatian kebijakan fiskal, mengapresiasi sikap kebijakan moneter Indonesia, terus melindungi ketahanan sektor keuangan dan mendukung pendalaman reformasi pasar keuangan, serta menjembatani ketidakadilan struktural untuk mencapai potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dan inklusif untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
ADVERTISEMENT