Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Impor Bekas atau Retrofit, KRL Baru Punya Rangkaian Tambahan Paling Cepat 2024
6 April 2023 11:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Rencana impor KRL bekas dari Jepang sudah hampir pasti urung terjadi. Polemik pengadaan gerbong-gerbong bekas itu sudah mencuat hampir 3 bulan.
ADVERTISEMENT
Setelah hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tak merekomendasikan PT KCI melakukan impor KRL bekas, kini giliran Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memperkuat sinyal urungnya impor.
Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Septian Hario Seto menegaskan Kemenko Marves sejalan rekomendasi BPKP.
"Saat ini tidak direkomendasikan untuk melakukan impor ini. Kalau dari hasil review BPKP-nya sih sudah cukup jelas hasilnya, dan kami akan mengacu dari hasil review ini," jelas Seto di Kemenko Marves, Kamis (6/4).
Salah satu hasil audit BPKP, kata Seto, menyebut biaya pengadaan yang dihitung KCI juga tidak akurat. Terutama karena menggunakan data pengangkutan tahun 2018, ditambah 15 persen dengan asumsi inflasi 5 persen per tahun.
ADVERTISEMENT
"Ini yang dari review BPKP menyampaikan kemungkinan besar tidak akan akurat. Karena ada kebutuhan terkait dengan kapal kargo tersendiri. Enggak ada angkanya," ujar Seto.
Meski pemerintah memberi restu untuk impor pun, kata Seto, kedatangan gerbong-gerbong yang dipesan tak jauh berbeda lamanya dengan melakukan retrofit alias upgrade teknologi KRL yang ada.
Menurut Seto, walaupun 10 train set diizinkan buat impor, baru akan datang tahun 2024. "Kalau retrofit di-planning sekarang, bisa datang nanti 2024 karena waktunya 16 bulan," tuturnya.
Sebelumnya KCI menyebut sebanyak 10 train set ini dibutuhkan untuk menambal jumlah rangkaian yang sudah harus dipensiunkan tahun ini. Sementara rekomendasi BPKP menyebut dari unit yang ada masih memenuhi kebutuhan KRL.
ADVERTISEMENT
"Kondisi menurut BPKP uji kelayakan operasi, Jadi sebenarnya dari unit yang ada, menurut hasil review dari BPKP masih mencukupi," tuturnya.