Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Impor Beras Baru Masuk 300 Ribu Ton, Buwas Ungkap Kendalanya
2 Februari 2023 13:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun impor beras untuk Cadangan Beras Pemerintah ini (CBP) ini dibagi dalam dua tahap. Pertama, Bulog harus mendatangkan 200.000 ton beras hingga akhir Desember 2022.
Selanjutnya, pada tahap kedua Bulog menargetkan ada 300.000 ton beras yang tiba di Indonesia pada Januari-Februari 2023.
"Kita impor yang sudah masuk 300 ribu lebih dari 500 ribu. Sisanya ada di lautan sama di pelabuhan untuk dibongkar. Sebenarnya sudah diprioritaskan untuk beras tapi sebenarnya (masalah) cuaca," jelasnya saat konferensi pers, Kamis (2/2).
Buwas menuturkan, ketika kegiatan bongkar muat cuaca harus bagus sehingga beras tidak rusak. Hal tersebut menjadi salah satu kendala, namun dia memastikan beras yang sudah masuk tidak ada hambatan lain.
Dia memaparkan, beras impor sebagian kecil berasal dari Pakistan dan Myanmar. Sementara sisanya mayoritas dari Vietnam dan Thailand. Hal ini lantaran banyak negara yang sudah menutup keran ekspor beras di akhir tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Ada sedikit keterlambatan kita karena birokrasi, karena waktunya sudah mepet. Setelah itu sudah pertengahan Desember waktu di negara-negara itu sudah banyak yang libur, karyawan sudah tidak dan kapal-kapal juga nahkodanya sudah banyak yang berlibur Natal dan Tahun Baru," ungkap Buwas.
Selain itu, kendala juga terjadi karena karena cuaca. Buwas berharap kondisi cuaca semakin membaik agar seluruh impor beras bisa masuk gudang Bulog paling lambat 15 Februari 2023.
"Bahkan di Thailand sendiri terjadi kapalnya terbalik pada saat mengangkut karena di dermaga ombak besar jadi itu juga menghambat. Itu bukti pada saat itu dihadapkan dengan berbagai kendala," tutur dia.
Buwas menambahkan, impor beras harus sudah sampai dan disalurkan pada Februari karena pihaknya akan mulai fokus menyerap produksi beras petani lokal saat panen raya yang diprediksi mulai Maret ini.
ADVERTISEMENT
"Yang impor ya sudah itu saja. Jadi kita utamakan nanti selesai ini, oleh sebab itu saya ingin ini cepat disalurkan. Kalau boleh bisa di pelabuhan bisa tersalurkan, saya mau tapi enggak boleh. Ada ketentuan administrasi yang harus ditempuh," pungkas dia.