Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan segera mengimpor sebanyak 50 ribu ton daging sapi beku asal Brasil. Hal ini, disebut oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indrasari Wisnu Wardhana saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, proses impor daging sapi tersebut masih menunggu restu dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
"Sesuai rakortas kan sudah ada izin 50 ribu ton daging sapi beku yang akan diimpor. Kita kirim surat ke Menteri BUMN tapi belum ada jawaban, menunggu surat penugasan BUMN," katanya, Selasa (20/8).
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, total kuota impor daging sapi yang diberikan kepada 3 BUMN tersebut sebanyak 50 ribu ton. Izin impor puluhan ribu ton daging sapi itu dikeluarkan hingga akhir tahun ini.
Adapun ketiga BUMN itu adalah PT Berdikari (Persero), Perum Bulog (Persero), dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI.
"Dalam rapat koordinasi Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) sudah ditetapkan impor kuota 50.000 ton dari Brasil. (Rinciannya) 30 ribu ton dialokasikan pada Bulog, 10 ribu ton ke PPI dan 10 ribu ton ke Berdikari," kata Enggar saat ditemui di Tangerang, Rabu (14/8).
ADVERTISEMENT
Pengiriman daging sapi beku dari Brasil membutuhkan perjalanan hingga 3 bulan lamanya. Dengan penugasan ini, kata dia, dirinya sudah berkirim surat ke Kementerian BUMN.
Adapun tujuan dari impor daging sapi dari Brasil, Enggar hanya menyebut untuk dijual kembali di Indonesia. Dia tidak menjelaskan lebih rinci apakah daging sapi tersebut untuk meredam harga pasar atau alasan lainnya.
Sementara Brasil dipilih menjadi negara tujuan impor agar Indonesia tidak bergantung pada satu negara dalam memenuhi kebutuhan daging sapi .
"Dari awal Brasil minta, dan bagus saja supaya kita enggak tergantung dari satu negara, enggak tergantung dari Australia," kata dia.