Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bisnis Kurma, Si Hitam Manis yang Makin Legit
25 Mei 2018 9:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kurma yang banyak beredar di Indonesia, terutama diimpor dari Mesir, negara penekspor kurma terbesar di dunia. Produksi kurma Mesir meliputi 17% dari kurma dunia. Dikutip dari World Atlas , Indonesia merupakan negara pengimpor terbesar kedua (24%), kurma asal Mesir. Yang terbesar adalah Maroko (53%) dan Malaysia (15%) di posisi ketiga.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, impor kurma Indonesia sepanjang Januari-Maret lalu (menjelang Ramadhan) melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan periode sama tahun lalu. Jika pada Januari-Maret 2017 impor kurma nilainya USD 17,3 juta, maka pada triwulan pertama 2018 ini naik 92% menjadi USD 33,3 juta.
Nilai impor kurma Indonesia itu, hampir 80% dari nilai ekspor kurma Mesir setiap tahunnya yang mencapai USD 41,8 juta. Sebagai penghasil kurma terbesar dunia, Mesir rata-rata memproduksi 1,1 juta metrik ton kurma setiap tahunnya. Untuk mempertahankan posisinya sebagai produsen kurma terbesar, Mesir secara konsisten meremajakan kebun kurma dan mencetak kebun-kebun baru.
Di posisi kedua setelah Mesir, Iran pada memproduksi 947.809 metrik ton kurma. Negara utama tujuan ekspor kurma Iran adalah India (16%), Malaysia (11%), dan Rusia (10%). Menyusul di posisi ketiga adalah Arab Saudi, yang menghasilkan 836.983 metrik ton per tahun.
ADVERTISEMENT
Meski volume produksi kurma Arab Saudi di bawah Mesir, namun nilai ekspornya jauh lebih besar yakni USD 94,3 juta. Sedangkan negara utama tujuan ekspornya, Yordania (19%), Yaman (17%), dan Kuwait (15%).
Sedangkan Irak merupakan negara keempat produsen kurma dunia, yang menghasilkan 675.440 metrik ton. Produksi kurma Irak pernah melampaui 1 juta metrik ton per tahun, namun akibat perang melanda negara ini semasa pemerintahan Saddam Husein, banyak kebun kurma tak terurus. Ekspor kurma Irak terbanyak ke India (79%), Mesir (8,5%), dan Maroko (3,7%)