Impor Minyak Rusia Murah Karena Putin Diskon Besar-besaran, Bayar Pakai Rubel
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Analis minyak Matt Smith mengatakan, ada pengiriman minyak Rusia menuju India sejak bulan ini. Pengiriman itu dilakukan setelah invasi Putin ke Ukraina dimulai.
"Sejak awal Maret, lima kargo minyak Rusia atau sekitar 6 juta barel, telah dikirim menuju India. Kargo-kargo itu diperkirakan sampai awal April," kata Matt dikutip dari CNBC, Selasa (29/3).
Tak hanya India, saat ini China juga dikabarkan bakal ikut membeli minyak murah dari Rusia. Selama ini, China memang merupakan importir minyak dari negara yang dipimpin Vladimir Putin .
Di dalam negeri, PT Pertamina (Persero) juga berminat impor minyak murah Rusia karena pasokan terbatas. Hal ini diungkapkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Senin (28/3) malam. Rencana ini sudah dijajaki Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Adityawarman.
ADVERTISEMENT
"Pak Taufik sudah approach, kita akan membeli ini. Selesai di re-vamping Kilang Balongan, kita akan melakukan pengadaan (minyak) dari Rusia," ujar Nicke.
Putin Diskon Besar-besaran Harga Minyak Rusia
Alasan minyak mentah Rusia bisa dijual murah karena didiskon besar-besaran. Menurut analis dan beberapa laporan media yang dikutip CNBC, India mendapatkan minyak murah Rusia dengan diskon 20 persen.
Kepala Perdagangan Vogel Group (perusahaan konsultan hubungan pemerintahan India) Samir N. Kapadia mengatakan, India mengimpor sekitar 2 hingga 5 persen dari total produksi minyak Rusia.
Selain dari Rusia, selama ini India juga impor minyak dari Irak, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Nigeria. Namun, harga minyak yang dipatok mereka tinggi, jauh di atas harga minyak Rusia.
ADVERTISEMENT
"Sulit untuk (India) tidak mengambil diskon 20 persen untuk minyak mentah, terutama di tengah pandemi dan perlambatan ekonomi global. Apalagi minyak India 85 persen dipenuhi dari impor, ”kata Kapadia.
Putin Minta Pembeli Minyak dan Gas Bayar Pakai Rubel
Tak hanya memberikan diskon, Putin juga mewajibkan transaksi pembelian minyak mentah dan gas bumi dari negaranya menggunakan mata uang Rubel. Bukan lagi dolar Amerika Serikat.
Keputusan ini diambil Putin sebagai bentuk balasan atas sejumlah sanksi yang diberikan negara-negara yang tidak bersahabat dengan Rusia, terutama dari negara sekutu AS.
“Saya telah membuat keputusan untuk menerapkan dalam waktu sesingkat mungkin serangkaian tindakan untuk mengalihkan pembayaran untuk gas alam kami yang dipasok ke negara-negara yang tidak bersahabat dengan rubel Rusia,” kata Putin pada Rabu (23/3) dikutip dari New York Times.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini, diyakini Putin, bisa mengatasi ekonomi Rusia yang saat ini tengah dijegal banyak negara akibat menyerang Ukraina. Dengan transaksi perdagangan pakai rubel, dia yakin mata uang negaranya akan stabil lagi seperti dolar AS dan Euro.