Tak Hanya Pertamina, China Bakal Susul India Impor Minyak Murah dari Rusia

29 Maret 2022 15:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik penyulingan minyak Rosneft di kota Gubkinsky di Siberia barat, Rusia pada 2 Juni 2006. Foto: Delphine Thouvenot/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik penyulingan minyak Rosneft di kota Gubkinsky di Siberia barat, Rusia pada 2 Juni 2006. Foto: Delphine Thouvenot/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina (Persero) berencana impor minyak mentah murah dari Rusia. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, rencana pembelian komoditas ini akan dilakukan setelah proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau modifikasi kilang Balongan rampung Mei 2022.
ADVERTISEMENT
Nicke mengatakan Pertamina sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Bank Indonesia untuk memastikan tidak ada isu politis yang menghadang. Rencana pembelian ini, kata dia, karena saat ini pasokan minyak mentah terbatas.
"Di dunia ini supply-nya enggak banyak, makanya kenapa kita (beli) dari negara tertentu seperti Aramco. Dengan re-vamping ini maka Balongan lebih terbuka dan fleksibel menggunakan crude apa pun," kata Nicke saat rapat dengan Komisi VI DPR, Senin (28/3).
Meski begitu, Pertamina belum mengungkapkan berapa banyak minyak murah yang akan diimpor dari Rusia.

India Sudah Beli Minyak Murah Rusia, China Menyusul

Selain Indonesia, negara yang ingin membeli minyak murah dari Rusia adalah China. Sementara India sudah lebih dulu impor.
ADVERTISEMENT
Ada peningkatan signifikan dalam pengiriman minyak Rusia menuju India sejak bulan ini, setelah invasi Putin ke Ukraina dimulai. India dikabarkan akan membeli banyak minyak murah dari Rusia.
"Sejak awal Maret, lima kargo minyak Rusia atau sekitar 6 juta barel, telah dikirim menuju India. Kargo-kargo itu diperkirakan sampai awal April," kata analis minyak Matt Smith dikutip dari CNBC, Selasa (29/3).
Kilang Balongan, salah satu kilang terbesar di Indonesia yang dikelola PT Pertamina (Persero). Foto: Pertamina
Selain India, China yang selama ini merupakan pembeli terbesar minyak Rusia juga akan impor lebih banyak lagi dari Putin. Alasannya, karena Rusia memberikan banyak diskon besar di setiap pembelian minyak.
Keputusan Rusia banting harga minyak dunia yang diproduksi di negaranya berpotensi mengerek harga minyak dunia jenis lain. Sejak konflik Rusia dan Ukraina memanas, minyak mentah jenis Brent dan WTI AS naik tajam, di atas USD 100 per barel.
ADVERTISEMENT
"Kami percaya bahwa China, dan pada tingkat lebih rendah, India akan melangkah untuk membeli minyak mentah Rusia yang didiskon besar-besaran," kata Matt Smith.
Matt menyebut, strategi Rusia yang diskon harga minyak dunia dari negaranya bertolak belakang dengan narasi negara sekutu yang memberi sanksi berat. Ternyata, kata Matt, sanksi yang diberikan AS dan sejumlah negara ke Rusia menjadi celah bagi pasar negara mereka.
Infografik Dasar Kenaikan Harga BBM Pertamax. Foto: kumparan
"Minyak mentah Ural dari Rusia ditawarkan dengan diskon besar, tetapi penyerapannya terbatas sejauh ini, dengan sebagian besar importir minyak Asia tetap berpegang pada pemasok tradisional di Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika," kata Badan Energi Internasional (IEA) pada Kamis (17/3).