Pertamina Bakal Beli Minyak Murah dari Rusia Setelah Kilang Balongan Rampung

28 Maret 2022 21:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kilang Terbesar di Balongan. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Kilang Terbesar di Balongan. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) mengungkapkan rencana pembelian minyak dengan harga yang baik dari Rusia. Hal ini dilakukan setelah proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau modifikasi kilang Balongan rampung Mei 2022 ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, menjelaskan saat ini kilang-kilang milik Pertamina belum memiliki fleksibilitas tinggi, sehingga hanya bisa memproses jenis minyak mentah (crude) dengan sulfur rendah yang mahal.
"Di dunia ini supply-nya enggak banyak, makanya kenapa kita (beli) dari negara tertentu seperti Aramco. Dengan revamping ini maka Balongan lebih terbuka dan fleksibel menggunakan crude apa pun," kata dia saat rapat dengan Komisi VI DPR, Senin (28/3).
Nicke melihat ada kesempatan di tengah situasi konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina, Pertamina bisa membeli minyak murah dari Rusia. Adapun kerja sama ini akan berada di tangan Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Adityawarman.
"Pak Taufik sudah approach, kita akan membeli ini. Selesai di revamping Kilang Balongan, kita akan melakukan pengadaan (minyak) dari Rusia," ujar Nicke.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (6/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Dia mengungkapkan, Pertamina sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Bank Indonesia (BI) terkait rencana pembelian minyak dari Rusia ini, untuk memastikan tidak ada isu politis yang menghadang.
Nicke memastikan, kerja sama ini hanya bersifat business to business (b-to-b) sepanjang perusahaan minyak Rusia yang akan bekerja sama dengan Pertamina tidak terkena sanksi perdagangan.
"Untuk masalah isu politis enggak ada masalah, sepanjang perusahaan yang kita deal enggak kena sanksi. Untuk pembayaran mungkin nanti melalui India," ungkap Nicke.
Sementara itu, Pertamina menargetkan adanya penambahan kapasitas produksi minyak hingga mencapai 1,425 juta barel per hari dengan kualitas setara Euro V. Hal ini bisa tercapai setelah rampungnya RDMP Balongan yang bertambah kapasitas 25 ribu barel per hari.
ADVERTISEMENT
Kemudian, RDMP Balikpapan ditargetkan selesai tahun depan dengan penambahan kapasitas 100 ribu barel per hari, serta proyek GRR Tuban menambah 300 barel per hari di tahun 2027.
"Sehingga totalnya menjadi 1,425 juta (barel per hari), yang paling penting adalah mengubah kualitas produknya dengan kita melakukan revamping dari kilang-kilang tersebut," pungkas Nicke.