Importir Belum Update Data Sebabkan Arus Barang di Pelabuhan Lambat

27 Januari 2018 17:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja Bongkar Muat Pelabuhan Sunda Kelapa (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja Bongkar Muat Pelabuhan Sunda Kelapa (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan melaporkan, masih banyak perusahaan impor yang tidak memperbaharui atau update data terkahir pada perusahaannya. Hal ini yang menyebabkan arus barang di pelabuhan menjadi lambat.
ADVERTISEMENT
Direktur Penindakan dan Penyidikan DJBC Bahaduri Wijayanta Bekti Mukarta mengatakan, salah satu penyebab ketidaklancaran arus barang, salah satunya adalah banyaknya perusahaan yang terkena pemeriksaan fisik.
Saat ini, lanjut Wijayanta, banyak perusahaan yang aktif namun tidak meng-update profil perusahaannya, sehingga nilai atau scoring-nya menjadi rendah, sehingga terpaksa harus dilakukan pemeriksaan fisik barang pada saat impor.
"Ini yang menyebabkan antrean di pelabuhan menjadi panjang," ujar Wijayanta dalam keterangan resmi, Sabtu (27/1).
Sementara itu, Kepala Seksi Intelijen Direktorat Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Deni Prasetyanto mengatakan, pihaknya terus mensosialisasikan kepada para importir produsen terkait pentingnya updating profil perusahaan.
Bahkan menurutnya, ada beberapa perusahaan besar yang memiliki performa baik dan data transaksional yang tak bermasalah, namun penilaiannya jelek. Ini juga disebabkan oleh perusahaan yang belum update profilnya.
ADVERTISEMENT
"Ternyata perusahaan tersebut pada data fundamentalnya belum memutakhirkan data seperti alamat perusahaan karena pindah alamat, atau belum memutakhirkan data aktiva,” jelasnya.