Inalum Punya PLTA di Bawah Tanah, Begini Penampakannya

7 Desember 2017 9:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendungan PLTA Siguragura (Foto: Michael Agustinus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bendungan PLTA Siguragura (Foto: Michael Agustinus/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Inalum (Persero) memiliki 2 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk memasok listrik ke pabrik peleburan aluminium, yaitu PLTA Siguragura dan PLTA Tangga. Kapasitas tetap PLTA Siguragura mencapai 203 MW dan PLTA Tangga 223 MW, sehingga total kapasitas tetap keduanya 426 MW.
ADVERTISEMENT
Kumparan (kumparan.com) berkesempatan mengunjungi PLTA Siguragura pada Rabu kemarin (6/12). Pembangkit ini terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Perbukitan hijau di jalan yang berkelok-kelok menemani perjalanan menuju ke sana.
PLTA Siguragura dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka. Karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi permukaan air Danau Toba.
Stasiun Pembangkit Siguragura berada 230 meter di dalam perut bumi. Jalan masuk ke stasiun pembangkit adalah terowongan batu yang melingkar ke bawah sepanjang 908 meter.
PLTA Siguragura (Foto: Michael Agustinus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PLTA Siguragura (Foto: Michael Agustinus/kumparan)
Stasiun pembangkit yang dibangun pada 1980 ini merupakan stasiun pembangkit bawah tanah pertama di Indonesia. Meski ratusan meter di bawah tanah, udara di Stasiun Pembangkit Siguragura tak terasa pengap.
ADVERTISEMENT
Ada 4 unit generator di dalamnya, masing-masing turbin dapat menghasilkan listrik maksimal 79 MW.
PLTA Siguragura (Foto: Michael Agustinus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PLTA Siguragura (Foto: Michael Agustinus/kumparan)
Biaya listrik yang dihasilkan dari PLTA ini sangat efisien, di bawah 2 sen dolar AS/kWh. Dengan listrik yang andal dan terjangkau itu, biaya produksi aluminium jadi lebih kompetitif.
Pabrik aluminium memang membutuhkan listrik dalam jumlah besar dan murah. Karena itulah Asahan dipilih sebagai lokasi pabrik Inalum yang berdiri sejak 38 tahun lalu.