Inalum Resmi Split Off, Bakal Langsung IPO? Ini Kata Wamen BUMN

24 Januari 2023 19:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury dalam acara Kick Off dan Penandatanganan PKS & NDA Healthcare Information Exchange di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Foto: Kementrian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury dalam acara Kick Off dan Penandatanganan PKS & NDA Healthcare Information Exchange di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Foto: Kementrian BUMN
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury, belum bisa memastikan rencana initial public offering (IPO) PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum dilakukan usai perusahaan split off.
ADVERTISEMENT
Adapun Inalum resmi split off atau memisahkan diri sebagai induk Holding BUMN Pertambangan MIND ID menjadi Inalum Operating, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 45 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penyertaan Modal Negara pada PT Indonesia Asahan Aluminium.
"Belum ada rencana untuk IPO," kata Pahala kepada awak media di Gedung DPR, Selasa (24/1).
Pahala melanjutkan, split off tujuannya agar perusahaan fokus kepada pengembangan dan produksi aluminium, sekaligus melaksanakan arahan Presiden Jokowi untuk menggenjot industri hilirisasi bauksit menjelang larangan ekspor.
Ilustrasi Inalum. Foto: Dok. Inalum
"Holding tugasnya mengelola anak-anak perusahaan terdiri dari Inalum PTBA IBC Freeport Antam dan sebagainya, sehingga yang di bawah ini tugasnya melakukan pengembangan, karena proyek pengembangannya ini banyak sekali," lanjut dia.
Dengan terlaksananya split off ini, nilai pengurangan modal negara di Inalum mencapai Rp 48,7 triliun, terdiri dari 15,6 miliar saham Seri B pada PT Antam, 4,84 miliar saham Seri B pada PT Timah, 7,49 miliar saham Seri B pada PT Bukit Asam, dan 21.600 saham pada PT Freeport Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menjadikan Inalum tidak lagi memiliki kepemilikan saham pada PT Antam, PT Timah, PT Bukit Asam, dan PT Freeport Indonesia.
MIND ID Wujudkan Kemandirian Untuk Ekosistem EBT. Foto: Dok. MIND ID
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyetujui pengurangan modal dasar Inalum melalui Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham No.SR-022/MBU/1/2023 tanggal 18 Januari 2023.
Pengurangan modal dasar Inalum disetujui dari awalnya Rp 216,71 triliun menjadi Rp 21,72 triliun. Sementara modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp 54,17 triliun menjadi Rp 5,4 triliun melalui pengambilan saham-saham yang diinbrengkan sebagai tambahan penyertaan modal negara.
Seiring dengan berkurangnya modal Inalum, Pahala mengatakan perseroan bisa memanfaatkan langkah lain untuk penambahan modal. Dia pun menilai, kinerja keuangan Inalum pada dasarnya sudah sangat baik di tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Permodalannya nanti bisa dilakukan melalui sendiri bisa juga dilakukan melalui penerbitan global bond, dan juga mekanisme lainnya," pungkas Pahala.