Inalum Tunda Rencana IPO, Tunggu Diskusi dengan Danantara

Ilustrasi kantor Inalum. Foto: Shutterstock

PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum mengeluarkan rencana Initial Public Offering (IPO) dari target capaian. Kaebijakan itu diambil karena proses IPO akan didiskusikan terlebih dahulu dengan BPI Danantara.

Rencana Inalum untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini telah tersiar sejak 2021 lalu. Pada saat itu, Inalum ditargetkan melaksanakan IPO pada akhir 2022, tetapi tidak terealisasi. Inalum lalu ditargetkan IPO pada 2026.

Direktur Utama (Dirut) Inalum Melati Sarnita menuturkan sebelumnya target IPO merupakan rencana yang masuk ke milestone sebelum Danantara terbentuk.

“Untuk IPO nya memang kita keluarin dari milestone ini. Karena memang saat ini kita berdiskusi. Dulunya kan kita taruh IPO itu sebelum ada Danantara,” kata Melati dalam rapat bersama Komisi VI DPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (29/9).

“Jadi kita diskusi dengan danantara dulu. Danantara akan masuk ke dalam beberapa proyek ini apakah melalui direct investment perbankan dan lain-lain atau bagaimana. Jadi memang dalam milestone ini sudah kita keluarin dulu,” tambahnya.

Target milestone Inalum pada 2026 adalah menyelesaikan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) smelter, pada 2028 menyelesaikan penambahan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) ke 2 di Mempawah, dan 2029 dengan menyelesaikan smelter kedua.