Incar Dana Rp 9,7 T, Anak Usaha Harita Group Gaet Investor China hingga Inggris

17 Maret 2023 18:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direksi dan Dewan Komisaris PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direksi dan Dewan Komisaris PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten pertambangan dan hilirisasi nikel terintegrasi Harita Group, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) berencana melepas ke publik melalui Initial Public Offering (IPO) sebanyak-banyaknya 12,1 miliar saham pada 5 April hingga 10 April 2023.
ADVERTISEMENT
Jumlah saham IPO ini setara dengan maksimal 18 persen dari modal ditempatkan dan disetor NCKL ke publik setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Direktur Utama TBP Roy Arman Arfandy mengatakan perseroan berharap dapat meraup dana segar sekitar USD 650 juta atau sekitar Rp 9,7 triliun untuk mendukung penyelesaian konstruksi proyek, menambah kapasitas produksi, melunasi sebagian pinjaman serta tambahan modal kerja.
“Kami melakukan roadshow, menawarkan saham investor asing maupun investor dalam negeri. Kami bertemu dari Asia yaitu Singapura, Hongkong, termasuk China dan Eropa. Investor juga datang dari Inggris dan Prancis, dan roadshow secara virtual hingga Amerika,” ujar Roy dalam konferensi pers di Grand Hyatt Jakarta, Jumat (17/3).
Pengolahan dan pemurnian nikel dengan sistem hidrometalurgi yang merupakan bahan baku batere mobil listrik yang dibangun Harita Group di Halmahera. Foto: Harita Group
NCKL menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan untuk penjamin emisi efek ditunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Fokus NCKL adalah menjadi perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dari hulu hingga hilir. Sektor hulu berupa penambangan bijih nikel yang menghasilkan saprolite dan limonite," tambah Roy.
Sementara hilirnya berupa peleburan dan pemurnian bijih nikel yang menghasilkan feronikel sebagai bahan baku utama pembuatan stainless steel dan MHP (Mixed Hydroxide Precipitate) serta produk turunannya, nikel sulfat dan kobalt sulfat,yang merupakan bahan baku utama pembuatan prekursor baterai kendaraan listrik.
Saat ini NCKL mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif seluas 5.523,99 hektar di Desa Kawasi, Halmahera Selatan, Maluku Utara melalui dua konsesi pertambangan. Perseroan juga memiliki dua prospek pertambangan nikel seluas 3.660,24 hektar yang terletak di Pulau Obi.
Direksi dan Dewan Komisaris PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Roy menambahkan, NCKL berada di posisi strategis untuk mendapatkan keuntungan dari meningkatnya kebutuhan baterai di industri kendaraan listrik, sebagai respons terhadap upaya transisi energi. Ini akan meningkatkan permintaan bijih nikel maupun MHP.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, NCKL akan terus mendukung upaya hilirisasi nikel yang digaungkan Pemerintah dan berharap dapat memberikan kontribusi berharga dalam terciptanya ekosistem industri baterai isi ulang untuk kendaraan listrik di Indonesia
Berdasarkan kinerja keuangan, pendapatan NCKL dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp 9,04 triliun selama periode Januari hingga November 2022 atau naik 17,32 persen dibandingkan per November 2021. NCKL juga mencatat pendapatan lain senilai Rp231,30 miliar, meningkat 255,82 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 65 miliar.
Perseroan juga berhasil menekan beban penjualan, umum dan administrasi sebesar 9,05 persen dari Rp 873,45 miliar menjadi Rp 794,43 miliar. Laba periode berjalan NCKL melesat 207,95 persen dari Rp 1,39 triliun per November 2021 menjadi Rp 4,30 triliun per 30 November 2022. Laba per saham ikut naik dari Rp 23,16 per lembar saham menjadi Rp 78,63.
ADVERTISEMENT