Incar Pasar Ekspor, UMKM Mamin Diminta Bikin Brand Bersama

28 September 2020 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk UMKM Citra Meulawi Puncak Gayo.

 Foto: Blibli.com
zoom-in-whitePerbesar
Produk UMKM Citra Meulawi Puncak Gayo. Foto: Blibli.com
ADVERTISEMENT
UMKM di Indonesia banyak yang memproduksi makanan dan minuman (mamin) dengan merk masing-masing untuk ekspor. Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, Victoria Simanungkalit, menyarankan para pengusaha UMKM tersebut membuat brand bersama.
ADVERTISEMENT
Victoria mengatakan hal tersebut dilakukan salah satunya untuk menjaga kapasitas produksi yang tidak menutup kemungkinan terkendala.
“UKM itu mempunyai merk-merk sendiri dengan kualitas masing-masing. Nah ini menurut kami perlu dikonsolidasi menjadi brand bersama dengan kualitas yang seragam untuk bisa memenuhi kapasitas produksi kalau kita mau ekspor ke suatu negara,” kata Victoria saat webinar yang diselenggarakan GAPMMI, Senin (28/9).
Untuk mewujudkan keinginan konsolidasi tersebut, Victoria mengungkapkan para UMKM bisa membentuk koperasi bersama dengan memanfaatkan dana di Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Victoria memastikan pihaknya mendukung segala yang diperlukan dalam mengembangkan ekspor produk.
“Tahun ini LPDB tidak fokus memberikan kreditnya kepada UKM lagi seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi fokus kepada koperasi. Nah koperasi lah yang mengkonsolidasikan kebutuhan-kebutuhan UKM sehingga ada efisiensi cost, energi dan sebagainya, dan posisi tawar lebih kuat kalau koperasi bisa melakukan perannya,” ungkap Victoria.
com-Bank BRI mengakselerasi para pelaku UMKM agar go modern, go digital, go online, dan go global. Foto: Dok. BRI
Kemenkop juga bakal membantu perihal sertifikasi produk. Selain itu, Victoria mengungkapkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan berbagai pelatihan juga digencarkan. Para UKM diharapkan bisa membaca trend pasar.
ADVERTISEMENT
Victoria merasa dalam mewujudkan rencana tersebut diperlukan peran semua pihak termasuk GAPMMI. Selain itu, kata Victoria, asosiasi dengan para pengusaha yang berpengalaman bisa menjadi mitra UKM di Indonesia dalam upaya mengekspor produknya. Sehingga UKM bisa mengetahui seperti terkait persyaratan atau regulasi di negara tujuan ekspor.
“Selain itu yang tidak kalah penting adalah ketatnya food security, sehingga UKM pangan harus bisa memenuhi standar pangan dan regulasi negara tujuan mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, kemasan hingga bahan kemasan yang harus sesuai standar mutu. Nah ini UKM memerlukan pendamping atau kolaborasi,” ujar Victoria.