Incar Proyek PLN dan Pertamina, Meta Epsi Targetkan Kontrak Baru Naik 15 Persen

11 Februari 2020 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Public Expose PT Meta Epsi Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/2). Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Public Expose PT Meta Epsi Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/2). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Emiten yang bergerak dalam bidang rekayasa, pengadaan dan konstruksi PT Meta Epsi Tbk menargetkan pertumbuhan kontrak baru tahun ini mencapai 15 persen.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, perseroan mampu meraup kontrak kerja sekitar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,36 triliun (kurs Rp 13.600).
Direktur Utama Meta Epsi Kahar Anwar mengatakan, sebagian besar proyek perseroan berasal dari pemerintah atau sebesar 70 persen. Sementara sisanya berasal dari swasta.
"Tahun ini kita harapkan 10-15 persen pertumbuhan. Tergantung pemerintah punya kerjaan," katanya usai Public Expose di Bursa Efek Indoensia, Jakarta, Selasa (11/2).
Kahar menyebutkan, sebagian besar proyek terletak di Pulau Jawa. Sebab perusahaan dengan kode emiten MTPS mengerjakan proyek-proyek besar seperti gardu induk dari PLN maupun proyek pengadaan konstruksi untuk Pertamina.
"Kan banyak sekali PLN sama Pertamina GIS (Geographic Information System). Kita baru kerjain Cilacap," lanjutnya.
Pencatatan saham perdana PT Meta Epsi di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, (10/4). Foto: Elsa Olivia Karina L Toruan/kumparan
Hanya saja, hingga kini pihaknya masih menunggu proyek-proyek dari pemerintah. Biasanya pemerintah baru akan membuka tender proyek dalam satu hingga dua bulan ke depan.
ADVERTISEMENT
"Seiring dengan project yang kita lakukan, increasing revenue kita akan naik sampai 3 kali lipat," jelasnya.
Berdasarkan catatan perseroan, hingga kuartal III 2019, perusahaan yang bergerak dalam bidang rekayasa, pengadaan dan konstruksi ini mencatat kinerja positif.
Dari sisi penjualan, hingga kuartal III 2019, mengalami kenaikan 66 persen menjadi sekitar Rp 106 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp 36 miliar.
Sementara dari sisi laba bersih pun mengalami pertumbuhan 70 persen sepanjang kuartal III 2019 menjadi sekitar Rp 24 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp 7 miliar.