Indef: Teknologi Makin Canggih, Infrastruktur dan SDM Tetap Jadi PR Pemerintah

15 September 2021 12:47 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengamat ekonomi, Aviliani. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengamat ekonomi, Aviliani. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menjelaskan pandemi COVID-19 mendorong permintaan layanan komunikasi dan teknologi makin tinggi. Namun menurutnya, pemerintah tetap perlu memperhatikan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Aviliani bilang, dua pekerjaan rumah itu harus segera ditangani pemerintah. Pertama adalah infrastruktur yang masih belum merata.
“Karena banyak infrastruktur belum mendukung, sehingga teknologi tidak bisa digunakan,” katanya dalam ICT dan Business Outlook 2022 secara virtual, Selasa (15/9).
Selain persoalan infrastruktur, pemerintah perlu menyiapkan SDM yang berkualitas. Kebutuhan pekerja yang ahli di bidang teknologi akan makin dicari perusahaan mendatang.
“Sangat sulit sekali mencari SDM yang memahami tentang teknologi karena sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan,” ungkapnya.
Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Temasek, Google, dan Bain & Co pada 2019, diperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia mencapai 49 persen per tahun.
Pertumbuhan sektor e-commerce Indonesia bahkan diprediksi melampaui angka USD 130 miliar pada 2025. Ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT