Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin ) mencatat Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Januari 2025 mencapai 53,10. Melaju 0,17 poin dibandingkan dengan bulan Desember 2024 yang sebesar 52,93 poin.
ADVERTISEMENT
Nilai IKI itu juga meningkat 0,75 poin dibandingkan dengan periode Januari 2024 lalu yang sebesar 52,35.
"Dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, ada 20 subsektor mengalami ekspansi dan 3 subsektor kontraksi. Subsektor yang ekspansi memiliki kontribusi sebesar 95,5 persen terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas Triwulan III 2024,” ujar Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, di Kantor Kemenperin Jakarta, Kamis (30/1).
Menurut Febri, industri pada bulan Januari 2025 sedikit mengerem laju produksinya karena masih banyak stok produk di gudang masing-masing. Industri terpantau meningkatkan produksinya pada Desember 2024 untuk mengantisipasi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen di tahun 2025.
"Hal itu wajar karena industri perlu mengantisipasi kenaikan PPN 12 persen. Tapi, Presiden dan Menkeu (Menteri Keuangan) sudah mengumumkan kenaikan PPN hanya untuk barang mewah. Itulah yang menyebabkan kenapa industri sedikit menahan lajunya produksinya di Januari 2025," ungkap Febri.
ADVERTISEMENT
Febri mengungkapkan dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi berasal dari Industri Alat Angkutan Lainnya dan Industri Peralatan Listrik. Sedangkan, tiga subsektor yang mengalami kontraksi paling dalam ialah Industri Minuman, Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik, dan Industri Pengolahan Lainnya.
Pada Januari 2025, terdapat percepatan ekspansi nilai IKI variabel pesanan baru sebesar 2,03 poin atau mencapai 52,7. Sebaliknya, nilai IKI variabel produksi masih ekspansi meskipun terdapat pelambatan sebesar 2,14 poin atau mencapai 53,39. Nilai IKI variabel persediaan produk juga mengalami perlambatan ekspansi sebesar 1,0 poin atau mencapai 53,58.
Febri menilai kegiatan usaha secara umum masih baik. Di mana kegiatan usaha secara umum sedikit meningkat dengan sebanyak 76,8 persen responden menyampaikan kegiatan usahanya membaik dan stabil.
ADVERTISEMENT
"Proporsi industri yang menyatakan kondisi usahanya pada bulan Januari 2025 membaik sebanyak 30,3 persen meningkat 0,5 persen. Sedangkan persentase responden yang menjawab kondisi usahanya stabil sebesar 46,5 persen," ungkap Febri.
Di sisi lain, persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya menurun di bulan Januari 2025 menurun menjadi 23,2 persen.
Pada Januari 2025, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya 6 bulan ke depan menurun dibandingkan dengan Desember 2024, yaitu sebesar 72,5 persen. Angka ini menurun 0,8 persen dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya.
"Sebanyak 21,8 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. Persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan sebesar 5,7 persen, meningkat 0,2 persen dibandingkan dengan persentase sebelumnya," tutur Febri.
ADVERTISEMENT