Indika Energy & Foxconn Disebut Mau Garap Proyek Kendaraan Listrik USD 2 M

22 Juli 2022 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hon Hai Precision Industry (Foxconn) Foto: REUTERS/Eason Lam
zoom-in-whitePerbesar
Hon Hai Precision Industry (Foxconn) Foto: REUTERS/Eason Lam
ADVERTISEMENT
PT Indika Energy Tbk (INDY) tengah mempertimbangkan untuk membangun proyek manufaktur kendaraan listrik dengan perusahaan asal Taiwan, Foxconn. Berdasarkan laporan Reuters dari seorang petinggi Indika, nilai investasi untuk proyek ini mencapai USD 2 miliar.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Indika, Foxconn, dan tiga perusahaan lainya menandatangani kesepahaman secara kolektif investasi USD 8 miliar untuk produksi kendaraan listrik dan baterai listrik. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pernah menyebut rencana investasi itu akan direalisasikan pada kuartal III 2022.
CEO Indika Group Azis Armand mengatakan studi kelayakan untuk proyek ini harus diselesaikan Indika dan Foxconn pada kuartal IV 2022.
"Yang paling menarik adalah pasar domestik Indonesia yang besar, yang relatif memiliki tingkat adopsi yang rendah ... meskipun kami tidak mengesampingkan pasar ekspor seperti Vietnam dan China," kata Azis dikutip Jumat (22/7).
Indonesia, yang berpenduduk 270 juta jiwa telah menetapkan target memiliki 13 juta sepeda motor listrik-termasuk yang dikonversi-dan 2,2 juta mobil listrik di jalan raya pada 2030.
ADVERTISEMENT
Terkait nilai investasi USD 2 miliar, Foxconn belum memberi tanggapan.

Dari Batu Bara ke Kendaraan Listrik

Ilustrasi tambang batu bara Indika Energy. Foto: Indika Energy
Indika, produsen batubara terbesar ketiga di Indonesia melalui unitnya PT Kideco Jaya Agung, telah fokus untuk meningkatkan pendapatan dari bisnis non-batubara, seperti tambang emas dan juga EV.
Diversifikasi bisnis ini dilakukan untuk mengincar 50 persen pendapatan dari bisnis di luar batu bara. Saat ini kontribusinya terhadap pendapatan Indika baru 12 persen.
“Jika kita hanya melihat pada sektor batubara, partisipasi kita tidak akan berkelanjutan dalam memberi energi kepada Indonesia,” kata Azis.
Ia berharap dapat mencapai target 50 persen dengan investasi sekitar USD 500 juta dalam tiga tahun ke depan, sebagian besar masuk ke proyek-proyek yang ada. Salah satunya merek sepeda listrik, Alva, yang akan diluncurkan secara komersial pada bulan depan.
ADVERTISEMENT