Indika Energy Kucurkan Belanja Modal Rp 4,85 T, Baru Terserap 7,4 Persen

25 Mei 2023 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direksi PT Indika Energy Tbk (INDY) di The Acre Jakarta, Kamis (25/5/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direksi PT Indika Energy Tbk (INDY) di The Acre Jakarta, Kamis (25/5/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten batu bara, PT Indika Energy Tbk (INDY) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure) atau capex senilai USD 300 juta atau setara Rp 4,85 triliun (asumsi kurs Rp 14.951 per dolar AS) untuk tahun ini.
ADVERTISEMENT
DIrektur Indika Energy Retina Rosabai mengatakan realisasi capex perusahaan mencapai USD 22 juta atau setara Rp 328,92 miliar pada kuartal I 2023. Alokasi paling besar untuk pengembangan tambang emas Awak Mas dari PT Masmindo Dwi Area di Luwu, Sulawesi Selatan senilai USD 121,5 juta.
“Total di 2023 USD 300 juta, realisasi di kuartal I USD 200 juta. Paling besar capex di pertambangan batu bara Awak Mas karena tahap pengembangan dan Indika Resources karena tahap pengembangan,” ujar Retina di The Acre Menteng Jakarta, Rabu (25/5).
Dalam paparan INDY, realisasi capex anak usaha yaitu Awak Mas mencapai USD 14,2 juta atau 11,7 persen dari total capex. Sedangkan anggaran belanja modal untuk Indika Indonesia Resources mencapai USD 1,6 juta atau 3,6 persen dari total capex 2023 senilai USD 43,9 juta.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi tambang batu bara Indika Energy. Foto: Indika Energy
Dari keseluruhan anak usaha, persentase realisasi capex terbesar berada di Indika Hold Co yakni sebesar 25 persen dari total capex 2023 senilai USD 1,2 juta. Lalu disusul oleh Indika Multi Properti (IMP) sebesar 10,7 persen dari total capex 2023 senilai USD 21,3 juta.
Retina juga menyebut laba bersih di kuartal I 2023 turun 21,5 persen yoy meskipun pendapatan naik 9,2 persen yoy. Laba bersih turun menjadi USD 58,9 juta karena pembayaran royalti yang cukup tinggi.
“Laba bersih turun dibandingkan tahun lalu, ada beberapa faktor terutama pembayaran royalti yang cukup tinggi dari 13,5 persen menjadi 34 persen realized di kuartal I,” kata Retina.
Retina menuturkan pendapatan dari anak perusahaan energi terintegrasi yaitu Kideco berkontribusi 70 persen dari total pendapatan Indika Energy. Pendapatan Indika Energy naik akibat harga batu bara yang melonjak.
ADVERTISEMENT