Indodax yang Diduga Diretas Punya 6,7 Juta Investor Kripto, Transaksi Rp 29 T

12 September 2024 7:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO INDODAX, Oscar Darmawan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO INDODAX, Oscar Darmawan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aplikasi jual beli kripto Indodax diduga diretas (hack). Sejak Rabu (11/9) hingga Kamis (12/9), platform dan website-nya tak bisa diakses.
ADVERTISEMENT
Pengumuman adanya gangguan itu disampaikan langsung manajemen di website Indodax. CTO Indodax William Sutanto juga membenarkan platform kripto itu mengalami insiden keamanan.
“Halo member Indodax, saya ingin konfirmasi bahwa benar terjadi security incident pagi ini. Saat ini team sedang melakukan investigasi penuh untuk mencari tahu celah keamanan yang dieksploitasi,” ujar William lewat akun X @WilliamSutant0.
Indodax yang berdiri sejak 15 Februari 2014 dengan nama Bitcoin.co.id ini punya banyak investor dengan jumlah transaksi yang besar.
CEO Indodax Oscar Darmawan dalam sebuah wawancara pada 2 Juli 2024 mengatakan jumlah total investor kripto di Indonesia mencapai 20,16 juta orang hingga April 2024. Dari total tersebut, 33,24 persen investor merupakan pengguna Indodax, menjadikannya sebagai crypto exchange favorit di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jumlah pengguna kami kini telah melampaui 6,7 juta orang. Peningkatan yang signifikan ini menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga investor kripto di Indonesia mempercayakan investasi mereka pada Indodax," kata Oscar dikutip dari Antara.
Seorang pria mengenakan masker Bitcoin duduk di sebuah kafe yang menampilkan tren dan harga terbaru berbagai cryptocurrency di Nakhon Ratchasima, Thailand. Foto: Soe Zeya Tun/REUTERS
Tidak hanya jumlah anggota yang mengalami peningkatan, Indodax juga memimpin secara signifikan dalam volume perdagangan dibandingkan exchange kripto lainnya. Total volume perdagangan di Indodax mencapai Rp 29 triliun di kuartal kedua.
Oscar menuturkan besarnya jumlah investor aset kripto tersebut mengindikasikan bahwa kripto telah menjadi pilihan investasi utama bagi masyarakat Indonesia.
"Tidak mengherankan jika jumlah pemegang aset kripto di Indonesia terus meningkat. Terlebih lagi, tahun 2024 adalah tahun kripto. Di tahun ini, industri kripto mengalami beberapa momen bersejarah, seperti peluncuran ETF Bitcoin Spot pada Januari 2024, Halving Bitcoin day, musim Altcoin, Adopsi dan Regulasi yang positif, dan kemungkinan ETF Spot ETH diterima," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, adanya momen-momen itu membuat harga aset kripto, terutama Bitcoin, menguat dan menarik minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di kripto. Kenaikan harga Bitcoin turut mendorong lebih banyak pengguna Indodax untuk berinvestasi dalam Bitcoin.

Jumlah Investor Naik Empat Kali Lipat

Website Indodax down. Foto: Dok. INDODAX
Hingga Juni 2024, jumlah investor Bitcoin di Indodax hampir empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya dengan periode yang sama, dengan peningkatan mencapai 289,24 persen. Tren positif tersebut menunjukkan bahwa masyarakat semakin memahami dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh aset kripto, terutama Bitcoin.
"Peningkatan jumlah investor kripto yang luar biasa ini menunjukkan bahwa kripto telah menjadi bagian dari strategi investasi jangka panjang masyarakat Indonesia," ujarnya.

Ada Transaksi Mencurigakan

Laporan soal dugaaan Indodax diretas dan adanya transaksi mencurikan pertama kali diunggah oleh akun X @CyversAlerts, sebuah perusahaan keamanan Web3.
ADVERTISEMENT
Dalam postingannya, Cyvers Alerts melaporkan adanya transaksi mencurigakan senilai 14,4 juta dolar AS atau setara Rp 221 miliar rupiah. Transaksi terpantau dilakukan secara bertahap, alias tidak dalam satu waktu.
“Alamat yang mencurigakan tersebut telah menampung 14,4 juta USD dan menukar token tersebut dengan Ether,” tulis akun X @CyversAlerts.
Insiden ini menyebabkan semua layanan termasuk transaksi kripto di website tak bisa dilakukan.