Indofood CBP Cetak Penurunan Laba Bersih 38,2% di Semester I 2024, Jadi Rp 3,5 T

1 Agustus 2024 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu booth Warmindo di PRJ 2024. Foto: Wina Ramadhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu booth Warmindo di PRJ 2024. Foto: Wina Ramadhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten produsen mi Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencetak penurunan laba bersih di semester I 2024 menjadi Rp 3,53 triliun. Angka tersebut turun hingga 38,21 persen dari laba bersih semester I 2023 yang sebesar Rp 5,72 triliun.
ADVERTISEMENT
Meski begitu ICBP membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 7 persen menjadi Rp 36,96 triliun, dibandingkan  Rp 34,48 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Jika dilihat lebih rinci, penurunan laba bersih itu dipengaruhi oleh beban penjualan dan distribusi naik dari 3,71 triliun di semester I 2023, menjadi Rp 3,84 triliun di semester I 2024.
Tak hanya itu pendapatan keuangan turun drastis di semester I 2024 menjadi 517,45 miliar dari Rp 2,21 triliun di semester I 2023. Beban keuangan juga membengkak menjadi Rp 3,84 triliun dari sebelumnya Rp 989,31 miliar.
Anthoni Salim Foto: wikimedia commons
Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim, mengatakan perusahaan akan terus memanfaatkan ketangguhan model bisnis yang kami miliki untuk mendorong kinerja usaha dan mempertahankan daya saing guna memberi kinerja yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
“Kami berbesar hati atas kinerja yang dicapai pada semester pertama tahun 2024. Di tengah berbagai ketidakpastian global, seluruh segmen usaha kami mampu memberikan pertumbuhan penjualan maupun laba usaha," ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (1/8).
Sementara laba usaha perseroan tumbuh 25 persen menjadi Rp 8,89 triliun dari Rp 7,10 triliun di semester pertama tahun lalu, dengan marjin laba usaha meningkat menjadi 24,1 persen dari 20,6 persen.
Kemudian, core profit yang mencerminkan kinerja operasional perseroan naik 20 persen menjadi Rp 5,62 triliun, dari Rp 4,68 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.