Indofood (INDF) Cetak Laba Bersih Rp 3,84 T di Kuartal I 2023, Melesat 63 Persen

2 Mei 2023 18:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anthoni Salim Foto: wikimedia commons
zoom-in-whitePerbesar
Anthoni Salim Foto: wikimedia commons
ADVERTISEMENT
Induk produsen Indomie, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), pada hari ini mengumumkan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023. Perseroan membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 11 persen menjadi Rp 30,54 triliun dari Rp 27,45 triliun di periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan keuangan, perusahaan mencetak laba bersih senilai Rp 3,84 triliun, naik 63,27 persen dari kuartal I 2022 senilai Rp 2,35 triliun. Meski demikian, laba usaha turun 5 persen menjadi Rp 4,97 triliun dari Rp 5,2 triliun terutama karena turunnya harga CPO telah memberikan dampak bagi kinerja grup agribisnis.
“Dengan kondisi global yang masih menjadi tantangan, Indofood dapat mempertahankan kinerja yang baik di kuartal pertama di tahun 2023 ini. Ke depannya, kami akan melanjutkan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas serta mempertahankan neraca keuangan yang sehat,” kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim dalam keterangan resmi, Selasa (2/5).
Indofood masih membukukan marjin laba usaha yang sehat sebesar 16,3 persen dibandingkan dengan 19 persen di kuartal pertama tahun 2022. Core profit yang mencerminkan kinerja operasional, tumbuh 13 persen menjadi Rp 2,9 triliun dari Rp 2,57 triliun.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan segmen usaha, produk konsumen bermerek menyumbang penjualan neto INDF terbesar senilai Rp 18,42 triliun. Lalu, penjualan dari segmen agribisnis tercatat senilai Rp 2,9 triliun, segmen distribusi senilai Rp 1,96 triliun dan Bogasari senilai Rp 7,15 triliun.
Indonesia menduduki posisi pertama dalam penjualan Indofood Sukses Makmur yang mencapai Rp 24,06 triliun. Lalu, penjualan negara Timur Tengah dan Afrika sebesar Rp 3,96 triliun, Asia lainnya sebesar Rp 1,83 triliun, dan daerah lainnya sebesar Rp 680,45 miliar.