Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Penjualan mi instan tahun ini telah mencapai target yang diproyeksikan oleh Asosiasi Pengusaha Roti, Biskuit, dan Mie, yakni 16 miliar bungkus. Angka ini naik 8% dibanding pencapaian tahun lalu sebesar 15 miliar bungkus.
ADVERTISEMENT
Dari 16 miliar bungkus ini, untuk market share mi instan, Indofood melalui merek Indomie diyakini tetap menguasai pasar. Menurut Analis NH Koridor Securities, Joni Wintarja, Indofood menguasai market share sekitar 70% sementara peringkat kedua dipegang oleh Wings Food dengan produk Mie Sedaap.
"Posisi Indofood sebagai produsen mi instan terbesar masih susah untuk dilampaui oleh kompetitor, baik yang sudah lama maupun merek-merek baru,” ujarnya kepada kumparan (kumparan.com), Senin (1/1).
Hal ini karena Indonesia adalah negara kepulauan dan sistem distribusi Indofood sudah menyeluruh. Sehingga, barrier to entry atau penghalang bagi merek lain untuk masuk pasar di setiap daerah sangat besar.
"Merek Indomie juga terlanjur menempel di otak masyarakat, jadi sulit terhapus," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ia meyakini belum ada strategi yang tepat bagi para kompetitor untuk menyaingi Indomie. Penguasaan perusahaan tak hanya pada branding dan distribusi saja, namun sudah dimulai dari bahan bakunya.
"Susah bagi yang lain untu menyaingi, karena dari sisi tepung gandum juga dikuasai Indofood. Mereka pegang peranan dari hulu ke hilir," pungkasnya.