Indonesia Battery Holding Bakal Bangun Pabrik Baterai, Ditarget Beroperasi 2029

8 Desember 2020 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Isi daya baterai motor litsrik GESITS di rumah, dengan cara copot baterai dari motor. Foto: Adity Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Isi daya baterai motor litsrik GESITS di rumah, dengan cara copot baterai dari motor. Foto: Adity Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan baterai listrik bentukan 4 BUMN energi, Indonesia Battery Holding (IBH), telah merencanakan pembangunan pabrik baterai untuk kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui sebelumnya, 4 BUMN yakni MIND ID, Pertamina, PLN, dan Aneka Tambang, berkongsi untuk menyambut masuknya iklim kendaraan listrik di tanah air dengan membentuk sub-holding BUMN industri baterai listrik.
Menurut VP Pertamina Energy Institute, Hery Haerudin, saat ini IBH telah menyusun rencana pembangunan pabrik baterai. Hery mengungkapkan, pabrik tersebut direncanakan akan memiliki kapasitas hingga 140 gigawatt hours.
"Indonesia Battery Holding itu telah merencanakan pembangunan manufacture battery dengan kapasitas sampai 140 gigawatt hours yang akan beroperasi di tahun 2029. Di mana IBH juga bergerak mulai dari industri hulu sampai ke hilir," ujar Hery dalam Pertamina Energy Webinar 2020, Selasa (8/12).
Ia belum merinci di mana persisnya pabrik tersebut akan dibangun. Begitu pula dengan kapan dimulainya pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik tersebut.
Pertamina akan buka pabrik baterai nasional 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
Kendati begitu, ia menyampaikan bahwa IBH optimistis keberadaan pabrik akan dapat menjawab tren peningkatan kendaraan listrik di masa mendatang. Menurutnya, kebutuhan baterai mobil listrik di tahun 2050 akan mencapai lebih dari 190 gigawatt hours.
ADVERTISEMENT
"Hal ini masih berpotensi untuk terus meningkat karena adanya kemajuan teknologi baterai yang akan meningkatkan kapasitas baterai. Selain itu juga akan meningkatkan jarak tempuh kendaraan listrik sehingga volume atau total bisa mencapai 198 gigawatt hours tahun 2050," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak, menjelaskan IBH telah melakukan negosiasi lanjutan dengan dua investor global. Yakni perusahaan baterai Korea Selatan LG Chem, dan pabrik China Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).
Orias menjelaskan, Antam telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) awal dengan konsorsium CBL dari China yang dipimpin oleh CATL. Di saat yang bersamaan, LG Chem juga telah melakukan penandatanganan kesepakatan melalui pemerintah untuk kerja sama serupa.