Indonesia Digempur Keramik India dan Vietnam

25 September 2019 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toko keramik Centro Keramik Batu Alam di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat (9/9). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Toko keramik Centro Keramik Batu Alam di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat (9/9). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengusaha keramik Indonesia khawatir akan keberlangsungan bisnis di dalam negeri. Hal ini disebabkan banjir produk impor keramik dari India dan Vietnam.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia Edy Suyanto mengatakan, salah satu penyebabnya daya saing industri yang masih kalah jika dibandingkan dua negara tersebut.
"Tahun lalu India sama Vietnam itu komposisinya masih di bawah 3 persen. Nah hari ini sampai di semester I 2019 India (dan) Vietnam kurang lebih 30 persen lebih yang tadinya di bawah 3 persen," katanya saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu (25/9).
Edy menyebutkan, selama ini pemerintah telah melakukan saveguard (pengamanan perdagangan) untuk industri keramik dalam negeri. Salah satunya dengan menerapkan saveguard kepada China.
Hanya saja memang saat impor keramik dari China menurun, India dan Vietnam langsung menggenjot ekspor ke dalam negeri karena belum ada pengamanan dari pemerintah.
Ilustrasi piring keramik Foto: Pixabay
Untuk itu, Edy saat ini tengah melakukan koordinasi dengan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia Kementerian Perdagangan untuk menerapkan saveguard kepada keramik asal India dan Vietnam.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Edy juga menekankan, satu-satunya cara agar industri keramik dalam negeri dapat bersaing dengan global yaitu dengan memberikan harga kepastian sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2016 tentang penetapan harga gas bumi sebesar USD 6 MMBTU.
"Tidak ada cara lain selain pemerintah mendukung kita mengimplementasikan Perpres Nomor 40 (Tahun 2016), tadi saya balik lagi, saya sampaikan industri," katanya.