Indonesia Disebut Berpotensi Jadi Raja Energi Hijau, Apa Alasannya?

24 November 2022 12:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melintas menggunakan kendaraan roda dua di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Jeneponto di Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (23/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
zoom-in-whitePerbesar
Warga melintas menggunakan kendaraan roda dua di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Jeneponto di Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (23/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan jika Arab Saudi disebut sebagai raja minyak dunia, maka Indonesia bisa menjadi raja di sektor energi hijau.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa Indonesia memang memiliki potensi besar dalam energi baru dan terbarukan. Namun yang dimanfaatkan kurang dari 5 persen untuk energi surya.
"Sebenarnya Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan, karena contohnya seperti energi matahari yang potensi kita sangat besar, tetapi kita hanya memanfaatkan kurang dari 5 persen untuk energi matahari," ujar Amalia dalam International Economic Modeling Forum di Hotel Raffles Jakarta, Kamis (24/11).
Menurut dia, Indonesia juga memiliki potensi besar yang berasal dari energi angin dan pembangkit listrik tenaga air. Meski begitu, pemanfaatannya belum dilakukan dengan optimal.
"Ini masih ada ruang bagi Indonesia untuk maju ke energi terbarukan, less emissions dan Anda tahu fenomena ini harus ditangkap ke dalam model kami," kata dia.
ADVERTISEMENT
Apabila berbicara mengenai pertumbuhan ekonomi hingga indikator ekonomi, hal itu sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Untuk itu, pihaknya mencoba mengakomodasi pembaruan model ekonomi Indonesia dengan situasi dan tren yang ada saat ini.
"Jika model ekonomi kita tidak update dengan situasi dan tren saat ini, maka model ekonomi kita tidak akan relevan lagi. Model ekonomi kita tidak akan menjadi prediksi atau proyeksi yang baik lagi," jelasnya.
Amalia menilai pemodelan ekonomi sangat perlu dimutakhirkan secara terus menerus. Selain itu, pihaknya juga tidak bisa bosan untuk memperbarui model ekonomi.
"Itu adalah suatu keharusan tanpa pembaruan apa pun dan model ekonomi akan ketinggalan zaman dan kita tidak dapat menggunakannya lagi," imbuh Amalia.
Di sisi lain, The EU Ambassador to Indonesia and Brunei Darussalam, H E Vincent Piket, menjelaskan bahwa seluruh pihak harus melakukan hal yang sama demi menumbuhkan perekonomian ke arah yang positif dan di saat yang bersamaan turut menurunkan karbon dioksida.
Petani beraktivitas di sekitar sumur produksi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi di kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (6/9/2022). Foto: Anis Efizudin/Antara Foto
Adapun energi terbarukan sebagai bagian dari itu, sehingga perlu untuk mengubah ukuran dari perencanaan yang telah dibuat.
ADVERTISEMENT
"Eropa hanya perlu melakukannya sebaik Indonesia dan itulah sebabnya kami bekerja sama dengan Indonesia dalam pemodelan ekonomi," ucap Vincent.
Dia melihat proyek ini dilakukan demi melihat letak potensinya untuk memperkenalkan energi terbarukan. Selain itu, menghitung pembiayaan mengurangi bahan bakar fosil termasuk penambangan batu bara.
"Indonesia dan Eropa memiliki tantangan yang sama di sini, karena kita memiliki teknologi yang sama," pungkasnya.
Teknologi Indonesia dan Eropa berkembang dengan kebijakan yang sama untuk memperkenalkan dan mendorong sektor terbarukan ke tingkat penciptaan yang sederhana, seperti bidang energi terbarukan dibandingkan dengan fosil. Kemudian, ada juga beberapa masalah transisi energi akibat wilayahnya yang sangat bergantung pada batu bara dan pertambangan.
"Indonesia mengeluarkan ini untuk menunjukkan sesuatu yang bisa kita bagikan, bisa kita lakukan bersama di sini dan itulah mengapa kita melakukan kerja sama dengan Bappenas seperti yang dikatakan Kementerian bahwa kerja sama ini sudah lama dan ingin kita ingin teruskan," ujarnya.
ADVERTISEMENT