Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.106.1
Indonesia Incar 5,2 GW Listrik EBT dari Panas Bumi hingga 2034
5 Juni 2025 12:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia menargetkan bisa membangun 5,2 gigawatt (GW) listrik bersih dari sumber energi panas bumi. Target itu dipasang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
ADVERTISEMENT
Dari 5,2 GW, target pencapaian kapasitas terpasang 0,9 GW pada 2029. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan energi terbarukan seperti panas bumi harus menjadi prioritas pembangunan nasional ke depan.
Pemerintah mendorong agar seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri kelistrikan, berani mengambil peran strategis dalam membangun ekosistem energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Pemerintah konsisten dalam mendorong energi terbarukan sebagai bentuk dari transisi energi," katanya dalam keterangan resmi dikutip Kamis (5/6).
Sementara secara keseluruhan, pemerintah mencanangkan pembangunan tambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 69,5 GW dalam kurun waktu 2025 hingga 2034. Dari jumlah tersebut, sebanyak 76 persen atau 52,9 GW akan berasal dari energi terbarukan dan storage, menunjukkan arah kebijakan yang kuat menuju pengurangan emisi dan pemanfaatan sumber daya energi bersih.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menegaskan bahwa pemanfaatan panas bumi menjadi solusi jangka panjang dalam menjaga ketahanan energi dan mengurangi emisi karbon.
“Kami memandang panas bumi sebagai tulang punggung transisi energi di Indonesia. Dengan kapasitas teknis dan infrastruktur yang kami miliki, serta peran PLN Indonesia Geothermal sebagai key player PLTP di tanah air, kami siap mengoptimalkan potensi yang ada,” ujar Edwin.
Edwin menjelaskan bahwa selama lima tahun terakhir, PLN Indonesia Geothermal berhasil menghasilkan energi hijau sebesar 5,6 GWh yang setara dengan pengurangan emisi karbon sebanyak 4.760 ton CO₂e. Tak hanya itu, pengembangan juga diperluas ke bisnis derivatif serta penggunaan teknologi efisiensi tinggi untuk memastikan keberlanjutan operasi.
ADVERTISEMENT
Selain panas bumi, PLN Indonesia Power juga siap mengembangkan berbagai potensi EBT lainnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), serta membuka ruang kolaborasi investasi melalui inisiatif Hijaunesia dan Hydronesia.
Dengan peran strategis tersebut, PLN Indonesia Power terus bertransformasi menjadi penggerak utama dalam pemanfaatan energi terbarukan untuk mendukung tercapainya target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.