Indonesia Masuk Kelompok 20 Ekonomi Terbesar, Kalahkan Belanda

19 Desember 2022 11:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Mahendra Siregar membuka OJK Virtual Innovation Day 2022, Senin (10/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Mahendra Siregar membuka OJK Virtual Innovation Day 2022, Senin (10/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan Indonesia menempati peringkat ke-15 negara yang memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) paling besar di dunia. Dengan prestasi ini, Indonesia masuk dalam perkumpulan 20 negara besar yang memiliki PDB besar atau yang lebih dikenal dengan group of twenty (G20).
ADVERTISEMENT
Kesuksesan perhelatan Presidensi G20 Indonesia menuai banyak pujian di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini. Hal ini memperlihatkan bahwa Indonesia lebih baik daripada negara lain seperti Belanda yang telah menjajah Indonesia selama 350 tahun.
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (1/5). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Di mana Belanda yang adalah mantan penjajah Republik Indonesia selama 350 tahun tidak punya tempat di dalam G20 itu. Kita yang dijajah 350 tahun saat ini sudah menjadi ekonomi 15 paling besar di dunia," kata dia.
Menurut Mahendra, perekonomian Belanda saat ini ada di posisi 27 atau 28 dunia. Untuk itu, Ia tidak mempermasalahkan apabila ada yang yang berpendapat bahwa populasi Belanda lebih kecil, sehingga memengaruhi tingkat pendapatan per kapita.
"Akan tetapi, tetap fakta negara yang dijajah begitu lama dan kita menjadi anggota G20 adalah 58 tahun sejak kita merdeka, sedangkan Belanda yang sudah ratusan tahun tidak bisa duduk di situ," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Ia melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini bukan hanya sekadar klaim semata. Sebab, seluruh dunia ikut mengakui pencapaian yang telah berhasil diraih oleh bangsa ini.
"Seluruh dunia memahami bahwa negara yang begitu lama dijajah suatu negara lain ternyata dalam hitungan tidak sampai 1 generasi bisa menjadikan jauh lebih besar daripada mereka yang menduduki begitu lama," pungkas Mahendra.